tirto.id - Madura United resmi mengikat kiper utama mereka, Satria Tama untuk tetap bertahan bersama Laskar Sapeh Kerrab pada kompetisi musim depan. Rasa kekeluargaan yang kuat menjadi alasan terbesar pemain berusia 21 tahun itu untuk tetap melanjutkan kerja sama dengan tim yang musim lalu bermarkas di Stadion Bangkalan dan Stadion Ratu Pamelingan tersebut.
“Bertahan di sini karena situasi dan kondisi saya lihat Madura United ini sangat kental dengan rasa kekeluargaan. Dengan begitu, semuanya terasa enak dan saya nyaman menjalaninya. Saya juga berharap bisa berprestasi dengan Madura United musim depan,” ungkapnya sebagaimana dikutip laman resmi klub.
Meski memiliki dua nama lain ditambah satu pemain yang berstatus magang di posisi penjaga gawang, baru Satria Tama yang secara resmi mendapatkan perpanjangan kontrak. Hery Prasetyo dan Ravi Murdianto, serta pemain magang Fachry masih dalam tahap komunikasi.
“Nanti kalau sudah selesai [komunikasi], pasti akan diumumkan siapa saja pemain terbaru. Kita tidak ingin masuk dalam spekulasi bursa transfer pemain,” ujar manajer Madura United Haruna Soemitro.
Dengan begitu, Tama menyusul nama-nama lain yang telah resmi mendapatkan kontrak baru seperti Greg Nwokolo, Dane Milovanovic, dan Alfath Fathier. Tak hanya itu, kepastian tersebut juga memutus pintu dua tim yang disinyalir meminatinya.
“Ada, tapi saya harus berkomitmen dua tahun saya kontrak di Madura United. Ada pokoknya, kalau disebutkan (dua klub yang ingin meminangnya) jangan lah, yang jelas tahun ini saya ada tawaran untuk gabung tim lain,” beber pemain berusia 21 tahun tersebut.
Sepanjang musim 2018, Satria Tama merupakan andalan Madura United di posisi penjaga gawang. Dari 34 pertandingan Madura United di Liga 1 musim lalu, 26 kali di antaranya diperkuat oleh pemain yang memiliki satu caps bersama Timnas Indonesia itu.
Pada klasemen akhir Liga 1 2018, Madura United menempati peringkat delapan. Mereka membukukan 13 kemenangan, sembilan kali imbang, dan 12 kali kalah dengan poin 48. Poin yang didapat Bayu Gatra dan kawan-kawan sebenarnya sama dengan yang dimiliki Borneo FC, tapi Pesut Etam berhak berada di posisi tujuh lantaran menang head to head.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan