Menuju konten utama

Saat Prabowo Bergerilya ke Partai Guram demi Menang Pilpres 2024

Meski tak lolos ke Senayan, PBB & PSI dianggap memiliki modal untuk memenangkan Prabowo Subianto menang di Pilpres 2024.

Saat Prabowo Bergerilya ke Partai Guram demi Menang Pilpres 2024
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) dan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie (kiri) sebelum melakukan pertemuan di DPP PSI, Jakarta, Rabu (2/8/2023). Pertemuan tersebut membahas sejumlah hal terkait Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

tirto.id - Manuver bacapres Prabowo Subianto cum Ketua Umum Partai Gerindra mendatangi markas sejumlah partai nonparlemen berbuah manis. Sebut saja, Partai Bulan Bintang (PBB) yang resmi mendeklarasikan dukungan terhadap Menteri Pertahanan RI itu saat Milad ke-25 PBB di BSD, Tangerang, Banten, Minggu (30/7/2023).

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra bercerita awal mula partainya mendaulat Prabowo berawal dari guyonan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Muhaimin, kata Yusril, berkelakar menantang dirinya mengeluarkan 'kesaktiannya' mendukung hingga memenangkan Prabowo, seperti saat PBB mendukung Joko Widodo di Pilpres 2019 lalu.

"Saya ditantang sama Pak Muhaimin Iskandar, beliau bilang 'sekali ini saya mau menguji kesaktian Pak Yusril, hahaha..siapa calon yang didukung Pak Yusril dan ada itung-itungan apa di balik semua itu. Saya mau menguji kesaktian beliau apakah sekali ini calon yang didukung Pak Yusril akan memenangkan Pilpres 2024 atau tidak'," kelakar Yusril.

Yusril lantas berkelakar bahwa dirinya harus belajar klenik, bakar menyan hingga mencuci barang pusaka untuk menentukan kandidat yang menang. Ia mengaku butuh waktu lama untuk berhitung secara kalkulasi nasional, batiniah hingga kesimpulan PBB mendukung Prabowo. Ia meyakini Prabowo akan menang pada Pilpres 2024 meskipun pernah dua kali gagal, yakni di 2014 dan 2019.

"Insyallah dengan dukungan PBB, Prabowo akan memenangkan pertarungan Pilpres 2024," kata Yusril.

Deklarasi PBB Dukung Prabowo

Partai Bulan Bintang (PBB) menggelar perayaan puncak Milad ke-25 dan Deklarasi Calon Presiden RI 2024 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Minggu (30/7/2023). (Tirto.id/Andrian Pratama Taher)

Selain PBB, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terlihat mulai berbalik arah dengan mendukung Prabowo. PSI awalnya partai pertama yang mendaulat Ganjar Pranowo menjadi capres 2024, jauh sebelum PDIP mendeklarasikan kadernya itu.

Namun, pil pahit harus dirasakan PSI saat ini yang tak masuk dalam barisan pendukung apalagi pengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024, yang sudah diisi PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo. PSI dianggap lancang mendahului PDIP, sebagai partai tempat bernaungnya Ganjar sebagai petugas partai.

Ketua DPP PSI Cheryl Tanzil mengatakan tidak menutup kemungkinan mereka mendukung figur lain jika memang sosok itu dicintai rakyat. Menurut Cheryl, fungsi sebuah partai paling utama adalah menyerap aspirasi rakyat.

"Makanya PSI sangat rutin turun ke lapangan melihat bagaimana dinamika di masyarakat. Jadi, tentunya tidak tertutup kemungkinan kalau memang ada figur-figur baru yang memang juga dicintai rakyat, why not? Kita akan dukung," kata Cheryl saat wawancara dengan tim Tirto di Kantor DPP PSI pada 20 Juni 2023 lalu.

Saat berkunjung ke markas PSI pada Rabu (2/8/2023) lalu, Prabowo mengajak agar partai yang dinakhodai Giring Ganesha itu agar bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"Kita tentunya ingin mengajak semua kekuatan merah putih, semua kekuatan Indonesia untuk bekerja sama," kata Prabowo.

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengaku pihaknya membuka peluang akan bergabung, sepanjang Prabowo melanjutkan program yang telah dikerjakan Jokowi selama dua periode.

Grace berdalih sangat disayangkan jika presiden terpilih pada Pilpres 2024 tidak melanjutkan program yang sudah dikerjakan Jokowi dan pemerintahan saat ini. Hanya saja, Grace belum menentukan kapan akan mengumumkan capres yang didukung PSI dengan alasan masih menunggu arahan Jokowi.

"Kita akan buang energi, buang waktu, buang biaya. Jadi, kami hari ini dalam menentukan dukungan adalah Pak Jokowi. Kapan akan diumumkan, tunggu saja," tutur Grace.

Dukungan Tetap Penting meski dari Partai Guram

Baik PSI maupun PBB adalah partai politik yang tidak memiliki perwakilan di DPR RI saat ini karena tidak lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 5 persen. PSI hanya 1,89 persen, sedangkan PBB hanya 0,79 persen pada Pemilu 2019.

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengatakan dalam rezim pemilihan presiden secara langsung, sekecil apapun dukungan politik tetaplah penting. Menurut Adi, tak mungkin ada angka 10 tanpa angka satu, ada angka 100, 1.000, dan seterusnya tanpa angka satu.

"Satu suara dalam pemilihan langsung sangat penting, one man one vote. Apalagi dukungan PBB dan PSI pasti sangat penting untuk menambah suara," kata Adi kepada Tirto, Senin (7/8/2023).

Meski dua partai ini tak lolos ke Senayan, tapi dua partai ini sudah punya basis konstituen, kader, dan anggota dewan di level provinsi, kabupaten, dan kota.

"Itu nyata suara dan penting. Meski selama ini dukungan partai nonparlemen selalu dianggap sebelah mata," ucap Adi.

Jika ingin menang kuncinya harus bisa meyakinkan rakyat untuk datang ke TPS memilih Prabowo. Pasalnya, pemilu tersisa 7 bulan. Masih ada waktu yang relatif panjang untuk melakukan kerja-kerja politik terukur untuk meyakinkan rakyat. Apalagi, kata Adi, Prabowo memiliki bekal popularitas dan elektabilitas memadai.

"Tinggal dirawat momentum politiknya, karena calon yang lain juga punya bekal politik memadai juga," tutur Adi.

PBB deklarasi Prabowo calon presiden

Bakal calon presiden dari partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) menyaksikan Ketua PBB Yusril Ihza Mahendra mengankat surat keputusan partai saat Milad ke-25 Partai Bulan Bintang (PBB) dan deklarasi calon presiden di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (30/7/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/nz

Masih Perlu Diuji Simpulan Prabowo Menang karena Partai Guram

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan perjuangannya Prabowo masih panjang memenangkan Pilpres 2024. Prabowo masih harus mempertahankan elektabilitasnya, terus mencari dukungan partai politik yang konsisten, mencari dukungan relawan, hingga mengunci dukungan dari Jokowi.

Ujang mengatakan, ada sejumlah faktor jika Prabowo ingin menang pada Pilpres 2024 mendatang itu. Mulai dari, elektabilitas yang harus konsisten, dukungan partai politik, hingga sukarelawan dan Presiden Jokowi.

Berdasarkan survei sejumlah lembaga survei, elektabilitas Prabowo mengalami peningkatan. Survei dari LSI Denny JA misalnya, menuturkan elektabilitas Prabowo selama 2023 ini mengalami kenaikan. Berawal pada Januari di angka 38,5 persen, naik menjadi 44,5 persen pada Mei, Juni menjadi 50,4 persen, dan Juli bertambah menjadi 52 persen.

Survei ini dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1.200 responden, margin of error survei ini sebesar 2,9 persen.

"Banyak faktor kemenangan dari capres Prabowo itu," ucap Ujang kepada Tirto, Senin (7/8/2023).

Ujang mengatakan PBB dan PSI memiliki peran sendiri untuk membantu kemenangan Prabowo. Namun, kata dia, kans kemenangan Prabowo bukan hanya karena faktor masuknya PBB dan PSI. Perlu pengujian yang lebih lanjut guna membuktikan simpulan bahwa partai gurem membawa kemenangan bagi seorang capres.

"Tidak begitu kalkulasi politiknya. Yang jelas, PBB dan PSI pasti punya kontribusi untuk kemenangan Pak Prabowo, tetapi kalau peluang Prabowo menang karena PBB dan PSI itu sebuah kesimpulan yang harus kita uji," tutur Ujang.

Bergabungnya PBB dan PSI ke Koalisi Indonesia Raya (KKIR) diprediksi bisa menambah dukungan elektabilitas Prabowo. Meski begitu, Ujang menilai semua segmen masyarakat termasuk partai politik baik parlemen maupun nonparlemen penting karena pemilihan pilpres itu one man one vote.

"Jadi, semua partai termasuk nonparlemen tetap suaranya penting untuk mendukung menambah nilai dukungan atau perspektif bagi kekuatan Prabowo seperti itu," pungkas Ujang.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Bayu Septianto