Menuju konten utama

Ruangguru Bantah Terima Rp3,8 Triliun dari Program Kartu Prakerja

Ruangguru mengklaim dana yang mereka terima bergantung pada peserta Prakerja yang memilih dari total 8 mitra resmi prakerja.go.id.

Ruangguru Bantah Terima Rp3,8 Triliun dari Program Kartu Prakerja
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin (20/4/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

tirto.id - Platform digital Ruangguru membantah telah menerima Rp3,8 triliun dalam program Kartu Prakerja. Ruangguru menyatakan dana yang diterima perusahaannya bergantung pada peserta Prakerja yang memilih dari total 8 mitra resmi prakerja.go.id.

Hal itu disampaikan Iman Usman, Chief Product & Partnership Officer (CPO) dan Co-founder Ruangguru dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, Senin (18/5/2020).

Usman merespons tudingan dari platform pelatihan yang mendaku dirinya kontradiksi dari prakerja.go.id bernama prakerja.org.

Selain mengkritik pelatihan yang seharusnya tidak berbayar, prakerja.org menilai program Kartu Prakerja pemerintah memperkaya dan menguntungkan segelintir pihak di tengah pandemi Corona atau COVID-19.

Dalam tudingannya, prakerja.org membuat asumsi jika Ruangguru termasuk Skill Academy mampu mendulang mayoritas transaksi dari prakerja.go.id, maka mereka berpotensi mendulang transaksi Rp3,8 triliun dari total Rp5,6 triliun yang diperebutkan platform.

Menurut prakerja.org, kondisi ini bisa saja terjadi karena pada fase 1, Ruangguru sudah menguasai 62 persen transaksi pelatihan yang diperkirakan bisa mendulang penghasilan minimal Rp992 miliar dari total Rp1,6 triliun yang dicairkan.

Namun Ruangguru membantah semua tudingan tersebut. “Perlu disebutkan juga, bahwa hingga saat ini, belum ada pembiayaan apapun terkait Kartu Prakerja yang sudah diterima oleh pihak Skill Academy,” kata Usman dalam keterangan tertulisnya.

Usman juga mengklarifikasi keraguan berbagai pihak atas proses terpilihnya Ruangguru dalam pelatihan kartu prakerja. Usman mengklaim Ruangguru telah melalui proses verifikasi sesuai dengan Permenko Nomor 3 Tahun 2020.

Di sisi lain, pemerintah juga tidak melakukan tender pada platform karena tidak ada penyelenggaraan barang dan jasa yang dibayarkan ke perusahaan digital. CEO Ruangguru Belva Devara juga diklaim tidak terlibat sama sekali dalam proses pemilihan Skill Academy by Ruangguru sebagai salah satu mitra.

“Ruangguru selalu mematuhi seluruh pedoman, peraturan dan kebijakan Pemerintah Indonesia. Kami juga siap untuk berkoordinasi dengan lembaga pemerintah terkait, untuk memastikan implementasi program oleh Skill Academy by Ruangguru dilaksanakan sejalan dengan peraturan dan hukum yang berlaku,” ujar Usman.

Baca juga artikel terkait PROGRAM KARTU PRAKERJA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan