Menuju konten utama

Romelu Lukaku Menduga 23 Pemain Inter Sempat Alami Gejala Corona

Romelu Lukaku mengungkapkan sebagian besar pemain Inter Milan sempat mengalami sakit dengan gejala mirip indikasi awal Covid-19

Romelu Lukaku Menduga 23 Pemain Inter Sempat Alami Gejala Corona
Pemain Inter Milan, Romelu Lukaku, tengah, memberi hormat kepada para penggemar di akhir Liga Eropa, babak 32 leg pertama, pertandingan sepak bola antara PFC Ludogorets Razgrad dan Inter Milan di Huvepharma Arena di Razgrad, Bulgaria, Kamis, 20 Februari 2020. Vadim Ghirda/AP

tirto.id - Romelu Lukaku menyebut 23 pemain Inter Milan sempat mengalami gejala yang mengindikasikan infeksi virus corona (Covid-19) pada awal 2020 lalu.

Namun, saat itu tidak ada diagnosa yang memastikan bahwa gejala sakit yang dialami 23 pemain Inter tersebut sebagai Covid-19 atau penyakit biasa.

"Usai liburan pada bulan Desember, kami kembali latihan dan saya bersumpah, 23 dari 25 pemain sedang sakit [pada Januari]. Saya tidak bercanda," ujar Lukaku dalam siaran langsung Instagram bersama Kat Kerkhofs.

"Kami melawan Cagliari dan setelah 25 menit, salah satu bek kami harus keluar lapangan. Dia bisa saja tidak melanjutkan laga dan hampir tumbang," tambah penyerang Inter Milan tersebut.

Milan Skriniar adalah pemain bertahan Inter yang diamksud Lukaku. Skriniar harus meninggalkan lapangan pada menit 17. Berdasarkan keterangan resmi Inter usai pertandingan, Skriniar merasa pusing dan memiliki gejala seperti flu. Laga itu berlangsung pada 26 Januari 2020.

"Semua orang batuk dan kedapatan demam. Ketika saya melakukan pemanasan di laga tersebut, saya merasa [suhu badan] sedikit lebih panas daripada biasanya. Saya tidak pernah demam dalam setahun terakhir," kata penyerang asal Belgia itu.

"Usai laga, saya berencana makan malam bersama Puma, tetapi saya memilih langsung istirahat. Kami tidak pernah melakukan tes Covid-19 pada saat itu, jadi kami tak pernah tahu secara pasti [apakah mengalami gejala Covid-19]," tambah Lukaku.

Kasus positif Covid-19 pertama di Italia memang baru diumumkan oleh pemerintah setempat pada 21 Februari 2020 lalu. Dengan demikian, wajar 23 pemain Inter tersebut belum sempat melakukan tes.

Hingga 22 April 2020, belum ada keterangan resmi dari Nerazzurri soal adanya pemain atau staf di klub tersebut yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Namun, mengingat wilayah yang menjadi markas Inter Milan, yakni Lombardy selama ini termasuk episentrum utama penularan virus corona di Italia, dugaan Lukaku beralasan.

Apalagi, banyak pemain sepakbola di Italia menjadi pasien positif Covid-19. Juventus menjadi klub Serie A pertama yang mengonfirmasi bahwa pemain mereka, yakni Daniele Rugani, positif Covid-19. Sampdoria dan Fiorentina juga mengumumkan beberapa pemain dan staf klub itu positif virus corona.

Hingga kini, Italia merupakan negara dengan kasus virus corona terbanyak ketiga di dunia. Jumlah kasus positif corona di negara ini hanya lebih sedikit dari AS dan Spanyol. Data Worldormeter per 22 April 2020 menunjukkan Italia memiliki total 183.957 kasus.

Pandemi di Italia membuat pemerintah di negara ini memutuskan lockdown nasional dan melarang semua kegiatan yang melibatkan banyak orang, termasuk pertandingan sepakbola.

Belakangan, pemerintag Italia berencana memperlonggar pembatasan sosial di negara itu secara bertahap dan perlahan, mulai 4 Mei mendatang.

Namun, semenjak kompetisi di Serie A dihentikan pada awal Maret silam, pihak penyelenggara liga dan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) belum memutuskan kapan laga akan digelar kembali.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Gilang Ramadhan

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Gilang Ramadhan
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Addi M Idhom