Menuju konten utama

Benarkah Roket Israel Berbalik Serang Tel Aviv karena Error?

Berikut ini fakta-fakta mengenai roket Israel yang dikabarkan gagal fungsi dan berbalik menyerang Tel Aviv.

Benarkah Roket Israel Berbalik Serang Tel Aviv karena Error?
Israeli forces' flares light up the night sky in northern Gaza Strip, Monday, Oct. 30, 2023. (AP Photo/Abed Khaled)

tirto.id - Sosial media Twitter atau X tengah heboh dengan kabar roket Israel yang menyerang mereka sendiri, benarkah hal itu terjadi?

Video yang menunjukkan roket Israel yang berbalik arah menghantam sebuah Rumah Sakit di Tel Aviv beredar di Twitter, diduga peristiwa itu terjadi akibat kegagalan fungsi.

“Sistem pencegat Iron Dome milik Israel dilaporkan mengalami kegagalan fungsi. Rudal sistem ini terlihat berbalik arah dan menghantam rumah-rumah dan sebuah rumah sakit di Tel Aviv,” tulis Quds News Network pada akun X mereka, Minggu, 6 November 2023.

Melansir Al Mayadeen, Channel 13 Israel melaporkan bahwa Iron Dome tidak efektif melawan roket-roket perlawanan Lebanon karena waktu reaksinya yang singkat, sehingga roket-roket itu ditembakkan dari Lebanon selatan ke arah "Kiryat Shmona," yang jaraknya tidak terlalu jauh.

Lalu, sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan satu rudal pencegat Iron Dome mengalami kegagalan fungsi dan berbalik arah dengan menargetkan daerah berpenduduk pemukim di "Rishon LeZion" di selatan Tel Aviv.

Israel Siap Serang Lebanon

Aljazeera melaporkan, Kepala Staf Umum Israel, Herzi Halevi, mengatakan bahwa militernya siap untuk melakukan serangan ke Lebanon selatan seiring dengan meningkatnya pertempuran dengan Hizbullah.

"Kami siap untuk menyerang di utara kapan saja," kata Halevi dalam sebuah kunjungan pasukan ke perbatasan. "Kami tahu bahwa hal itu bisa terjadi. Kami memiliki tujuan yang jelas untuk memulihkan situasi keamanan yang jauh lebih baik di perbatasan, tidak hanya di Jalur Gaza."

Perbatasan Israel-Lebanon telah menyaksikan peningkatan baku tembak antara tentara Israel dan Hizbullah selama sebulan terakhir, yang memicu kekhawatiran akan terjadinya perang yang lebih luas di wilayah tersebut.

Sebelumnya dilaporkan bahwa empat warga sipil, termasuk tiga anak dan nenek mereka tewas dalam serangan udara di Lebanon selatan.

Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati mengecam serangan tersebut sebagai "kejahatan keji yang dilakukan oleh musuh Israel", dan menambahkan bahwa mobil-mobil tersebut menjadi sasaran pesawat tanpa awak.

Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib mengatakan bahwa ia akan membawa masalah ini ke Dewan Keamanan PBB pada hari Senin.

Hizbullah Ikut Perang Sejak 8 Oktober 2023

Pemimpin Hizbullah, Hasan Nasrallah, mengatakan bahwa semua opsi ada di atas meja untuk melakukan intensifikasi dengan Israel jika krisis di Gaza semakin parah.

"Ada ketakutan akan adanya eskalasi atau bahwa front [Lebanon] dapat mengarah pada perang yang lebih luas," kata Nasrallah. "Hal ini mungkin saja terjadi dan musuh harus mengingatnya."

Untuk saat ini, perang di Lebanon terpusat di wilayah selatan. Nasrallah mengingatkan setiap orang yang mendengarkan pidatonya pada Jumat, 3 November melalui siaran langsung televisi.

"Mereka mengatakan [saya] akan mengumumkan bahwa kita akan memasuki perang," katanya. Tapi "kita telah memasuki pertempuran sejak 8 Oktober."

Sejak saat itu kata Nasrullah, lebih dari 70 orang telah tewas di pihak Lebanon. Sebagian besar dari mereka yang tewas adalah pejuang Hizbullah, meskipun ada juga warga sipil dan seorang wartawan Reuters.

Israel mengatakan enam tentara dan satu warga sipil tewas di pihaknya, meskipun Hizbullah mengklaim telah membunuh atau melukai 120 tentara Israel.

Baca juga artikel terkait ISRAEL PALESTINA atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Politik
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra