Menuju konten utama

RI Satu-satunya Negara yang Bisa Masukkan Ambulans ke Armuzna

Indonesia menjadi satu-satunya negara yang mendapatkan izin dari pemerintah Arab Saudi untuk mengoperasikan ambulans di area utama pelaksanaan ibadah haji.

RI Satu-satunya Negara yang Bisa Masukkan Ambulans ke Armuzna
Nasaruddin Umar saat mengunjungi KKHI Daerah Kerja Makkah, Minggu (1/6/2025). foto/MCH 2025

tirto.id - Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, menungkap Indonesia menjadi satu-satunya negara yang mendapatkan izin dari pemerintah Arab Saudi untuk mengoperasikan ambulans di area utama pelaksanaan ibadah haji, yakni Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Izin ini setelah proses lobi bersama pemerintahan Arab Saudi.

“Setelah kita lobi, satu-satunya negara yang bisa memasukkan ambulansnya, hanya Indonesia,” kata Menag, dalam Konferensi Pers yang digelar secara daring, Rabu (4/6/2025).

Meskipun sudah berizin, ambulans Indonesia yang beroperasi pun diberikan sejumlah arahan oleh pemerintah Arab Saudi. Salah satunya, kata dia, ambulans harus menyebar ke beberapa perkemahan yang ada.

“Dan itu pun juga, jangan berkerumun ke ambulansi itu, tapi dibagi-bagi kepada beberapa perkemahan,” jelasnya.

Nasaruddin mengatakan, otoritas Saudi semula tidak mengizinkan ambulans milik negara lain masuk ke area tersebut dan hanya memperbolehkan ambulans resmi milik pemerintah Saudi. Namun, kata dia, Indonesia diberi dispensasi khusus setelah melakukan pendekatan.

“Kepada pemerintah Saudi Arabia, tidak boleh ada ambulansi yang masuk di area perkemahan seperti di Arafah dan Mina. Semuanya itu adalah ambulans dari Saudi Arabia, ambulansi kita tidak bisa masuk,” tutur Menag.

Menag juga menyampaikan bahwa Indonesia kembali diizinkan untuk mengoperasikan klinik-klinik kesehatan di area perkemahan, termasuk melakukan tindakan medis penanganan pertama di lokasi. Dia menilai hal ini sangat penting mengingat kebutuhan penanganan cepat terhadap jemaah lanjut usia.

“Terima kasih atas dispensasi ini, terima kasih juga atas dizinkan kita untuk menggunakan klinik kembali seperti biasa untuk mengoperasi. Terima kasih juga diberi kesempatan untuk menggunakan pengobatan-pengobatan operasi sederhana di perkemahan-perkemahan yang hal ini susah kita temukan di jemaah haji yang lain,” tutup Imam Besar Mesjid Istiqlal itu.

Baca juga artikel terkait HAJI 2025 atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Flash News
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama