Menuju konten utama

RI Harap Konflik Israel-Iran Tak Targetkan Fasilitas Nuklir

Instalasi nuklir seharusnya tidak dijadikan target militer dalam keadaan apa pun karena berisiko besar terhadap keselamatan manusia dan lingkungan.

RI Harap Konflik Israel-Iran Tak Targetkan Fasilitas Nuklir
Kebakaran terjadi di depot minyak Shahran, sebelah barat laut Teheran, pada tanggal 15 Juni 2025. Israel dan Iran saling tembak pada tanggal 14 Juni, sehari setelah Israel melancarkan serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menurut Iran telah menghantam fasilitas nuklirnya, "menewaskan" komandan tinggi, dan menewaskan puluhan warga sipil. (Foto oleh ATTA KENARE / AFP)

tirto.id - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Rolliansyah Soemirat, menegaskan bahwa Indonesia secara jelas mengutuk serangan yang dilakukan Israel kepada Iran dan menyebut hal ini merupakan pelanggaran terhadap keutuhan wilayah dan kedaulatan dari Iran.

Termasuk, di dalamnya melakukan pemantauan terhadap adanya ancaman terhadap instalasi nuklir Iran.

“Satu yang menjadi perhatian kita adalah terkait dengan masalah keamanan dan juga safety and security dari instalasi nuklir di Iran,” ujar Rolliansyah dalam konferensi pers secara daring pada Rabu (18/6/2025).

Rolliansyah menegaskan, sesuai hukum internasional dan peraturan International Atomic Energy Agency (IAEA), instalasi nuklir tidak boleh dijadikan target militer dalam keadaan apa pun karena berisiko besar terhadap keselamatan manusia dan lingkungan.

Aturan tersebut seharusnya ditaati karena telah disepakati oleh seluruh negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Dan yang lebih parah adalah bahwa serangan atau ancaman serangan terhadap instalasi nuklir akan membahayakan rezim pengaturan non-proliferasi senjata nuklir seperti yang saat ini dijunjung tinggi bersama oleh seluruh negara state parties, negara pihak pada traktat non-proliferasi senjata nuklir,” terangnya.

“Dan ancaman serangan terhadap instalasi nuklir di Iran ini juga tentunya mengancam keselamatan penduduk sipil termasuk WNI dan berpotensi menjadi bencana kemanusiaan,” sambungnya.

Lebih jauh, Rolliansyah menyebut bahwa pemerintah juga telah aktif mengikuti pertemuan-pertemuan darurat di IAEA membahas isu ini. Tak hanya itu, Indonesia juga turut menggagas pernyataan bersama dengan sekitar 23 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengecam serangan Israel.

“Pada tanggal 17 Juni, artinya mungkin sekarang itu tanggal 18, jadi kemarin pagi waktu Kairo, seingat saya, pemerintah Indonesia sudah melakukan atau sudah menyampaikan inisiatif bersama dengan beberapa negara-negara OKI untuk menyampaikan kecaman terhadap serangan yang dilakukan Israel kepada Iran,” ujarnya

Sebagai informasi, konflik antara Iran dan Israel saat ini kembali memanas. Konflik ini dipicu oleh serangan Israel, pada Jumat (13/6/2025), yang menyasar perumahan hingga fasilitas nuklir Iran.

Terkait WNI, Kemlu mencatat terdapat 386 WNI yang berada di Iran dan 194 WNI di Israel. Adapun WNI yang berada di kedua negara itu mayoritas bertujuan untuk menimba ilmu. WNI yang berada di Iran merupakan pelajar dan mahasiwa, sementara di Israel adalah pemagang kerja.

Baca juga artikel terkait ISRAEL VS IRAN atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Politik
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Bayu Septianto