Menuju konten utama

Rano Karno Sebut Gagasan Giant Sea Wall Terlalu Muluk-Muluk

Rano Karno lebih memilih fokus mengurangi kemacetan dan polusi di Jakarta jika terpilih.

Rano Karno Sebut Gagasan Giant Sea Wall Terlalu Muluk-Muluk
Bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno memberikan keterangan pers sebelum menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Tarakan, Jakarta, Jumat (30/8/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/aww.

tirto.id - Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyebut bahwa pembangunan giant sea wall atau tanggul laut raksasa merupakan gagasan yang muluk-muluk dan tidak realistis.

Semasa menjadi Gubernur Banten, kata Rano, dirinya pernah menjadi ketua tim koordinasi Jabodetabek Punjur dan membahas soal-soal terkait giant sea wall. Menurutnya, gagasan tersebut mestinya merupakan program nasional yang ditangani oleh Pemerintah Pusat dan bukanlah program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Memang itu perlu. Tapi, itu adalah program nasional, bukan program Pemda DKI,” kata Rano usai berziarah ke makam Benyamin Sueb di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, Minggu (1/9/2024).

Daripada membanguan giant sea wall, Rano lebih memilih memikirkan soal cara mengatasi kemacetan di Jakarta jika terpilih nanti.

"Kita ngurusin kota macet aja dulu deh. Kita gak usah muluk. Infrastruktur Jalan Jakarta udah terbatas. Kita mau bikin jalan baru gak mungkin. Makanya kita lihat deh Ancol, pasti jalan di atas kali. Gak bisa lagi [bangun jalan], mau ke mana?” tutur Rano.

Menurut Rano, salah satu solusi untuk mengurangi kemacetan Jakarta adalah dengan mengucurkan subsidi bagi pengguna mobil listrik dan pembelian mobil listrik.

"Usaha Pemerintah Pusat sudah. Makanya kenapa sekarang? Satu, diberikan subsidi untuk [mobil] listrik. Yang kedua soal jumlah kendaraan. Bensin makin naik, lari ke listrik. Cuman apakah listrik ini sudah siap? Bukan kita tidak siap, tapi kita harus siap,” ujarnya.

Ketika ditanyakan soal subsidi pembelian mobil listrik yang malah akan menambah volume atau jumlah kendaraan di jalan, Rano mengatakan bahwa pembeliaan kendaraan pribadi tidak bisa dihindari.

"Kalau kendaraan pribadi itu menjadi pilihan, enggak bisa dihindari. Tapi, fasilitas negara atau pemerintah sudah cukup. MRT, busway, lepas kita kontroversi,” pungkasnya.

Sebelumnya, lawan Rano dalam Pilkada Jakarta 2024, Ridwan Kamil, mengatakan bahwa pembangunan giant sea wall di Jakarta Utara merupakan salah satu programnya jika terpilih sebagai Gubernur Jakarta.

Giant sea wall ini juga merupakan program dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Dia disebut akan membangun tanggul laut raksasa dari Jakarta sampai Gresik, Jawa Timur, untuk menahan air laut yang semakin naik ke daratan.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Auliya Umayna Andani

tirto.id - Politik
Reporter: Auliya Umayna Andani
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Fadrik Aziz Firdausi