Menuju konten utama

Rangkuman Kimia: Konsep Larutan, Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Pengertian larutan adalah campuran homogen yang tersusun dari pelarut dan zat terlarut. Apa saja jenisnya?

Rangkuman Kimia: Konsep Larutan, Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Ilustrasi kopi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Larutan dengan mudah ditemukan pada kehidupan manusia. Contoh sederhana terlihat saat seseorang membuat kopi. Minuman tersebut merupakan larutan karena menyatukan air sebagai zat pelarut dan bubuk kopi menjadi zat terlarut hingga akhirnya menjadi campuran homogen.

Mengutip e-modul Kimia: Peranan Elektrolit dalam Tubuh (2017) yang diterbitkan Kemdikbud, definisi larutan adalah campuran homogen yang tersusun dari pelarut dan zat terlarut. Secara umum larutan kerap dikenal dalam bentuk zat cair. Namun, sebenarnya larutan juga bisa berbentuk gas dan padat.

Contoh larutan berupa gas adalah gas nitrogen. Nitrogen tersusun dari unsur gas O2 sebagai pelarut dan CO2 menjadi zat terlarutnya. Lalu, contoh larutan padat ditemukan pada kuningan yang tersusun dari unsur timah sari (Zu) dan tembaga (Cu).

Dalam larutan, pelarut umum (universal) adalah air. Air memudahkan banyak zat untuk larut di dalamnya ketimbang jenis pelarut lainnya. Lalu, ada pula pelarut selain air seperti trikloroetanol, alkohol, triklorometana, tetraklorometana, white spirit, dan white spirit plus aseton yang masing-masing memiliki penggunaan untuk tujuan tertentu.

Jenis-jenis larutan

Dalam modul Mata Pelajaran IPA Terapan SMK (2016) yang diterbitkan Kemdikbud, larutan memiliki beberapa jenis yaitu:

1. Berdasarkan tingkat kelarutannya

a. Larutan tak jenuh.

Larutan tak jenuh merupakan larutan yang dapat melarutkan sempurna jika ditambahkan zat terlarut tanpa melalui pemanasan. Bisa pula dikatakan, larutan tak jenuh memiliki kandungan zat terlarut lebih sedikit dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh di suhu tertentu. Misalnya yaitu larutan garam tak jenuh, yang airnya masih bisa dipakai melarutkan sewaktu ditambahkan garam kembali.

b. Larutan jenuh.

Larutan jenuh yaitu larutan yang pelarutnya tidak bisa lagi melarutkan zat terlarut kecuali harus dipanaskan. Dalam larutan ini, pelarut memiliki batas maksimal untuk melarutkan di suhu tertentu. Contohnya adalah larutan garam jenuh, yakni air masih bisa melarutkan asal dilakukan pemanasan.

c. Larutan lewat jenuh.

Larutan lewat jenuh adalah larutan yang pelarutnya sudah tidak mampu melarutkan meski sudah dilakukan pemanasan. Pada kasus ini, jumlah zat terlarut melebihi dari yang dimiliki larutan jenuh di suhu tertentu. Contoh pada larutan garam lewat jenuh, air tidak bisa lagi melarutkan meski dipanaskan saat ditambahkan zat pelarut garam.

2. Berdasarkan konsentrasinya

a. Larutan encer.

Larutan encer yakni larutan yang memiliki pelarut lebih banyak ketimbang zat terlarutnya. Misalnya face tonic, air mawar, astringent, dan sebagainya.

b. Larutan pekat.

Larutan pekat yaitu larutan dengan zat terlarut relatif lebih banyak namun tidak sampai melebihi pelarutnya. Misalnya kopi hitam kental.

3. Berdasarkan wujud pelarut dan zat terlarutnya

Pada kategori ini, maka larutan dibedakan menjadi padat, cair, dan gas. Larutan bisa dipadukan dari jenis yang sama atau berbeda. Misalnya zat terlarut gas dengan pelarut gas, akan menghasilkan larutan gas. Zat terlarut gas yang dipadu pada pelarut padat akan menghasilkan larutan padat.

4. Berdasarkan daya hantar listriknya

a. Larutan elektrolit.

Larutan elektrolit adalah larutan yang bisa menghantarkan arus listrik karena zat dapat terurai menjadi ion positif dan ion negatif.

Larutan ini dibagi menjadi larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah dilihat dari kekuatan daya hantar listriknya. Larutan elektrolit kuat misalnya HCl, KCl, dan sebagainya. Larutan elektrolit lemah contohnya asam cuka dan amonium hidroksida.

b. Larutan non-elektrolit.

Larutan non-elektrolit yaitu larutan yang tidak bisa menghantarkan arus listrik karena zat tidak bisa terionisasi atau menghasilkan ion. Misalnya larutan alkohol atau larutan gula.

Baca juga artikel terkait KIMIA atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani