Menuju konten utama

PUPR Siapkan Rp5,1 T untuk Bangun Rumah Warga Berpenghasilan Rendah

PUPR akan membangun 1.823 unit rumah khusus, 5.141 unit rumah susun, dan penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 87.500 unit.

PUPR Siapkan Rp5,1 T untuk Bangun Rumah Warga Berpenghasilan Rendah
Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan bersubsidi di kawasan Nongsa, Batam,Kepulauan Riau, Minggu (29/8/2021). ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/rwa.

tirto.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan anggaran Rp5,1 triliun untuk program pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

“Kami ingin masyarakat mendapatkan hunian layak dan berkualitas terutama bagi perumahan dengan fasilitas bantuan pembiayaan dari Pemerintah,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Selasa (11/1/2022).

Sejumlah program pembangunan yang akan dilaksanakan antara lain membangun rumah khusus, rumah susun, peningkatan kualitas rumah swadaya milik MBR yang belum memenuhi standar layak huni, serta penyaluran bantuan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) untuk rumah MBR.

“Berdasarkan RPJMN 2020-2024, Pemerintah bersama stakeholders bidang perumahan bekerja keras memastikan 70 persen rumah tangga di Indonesia menghuni rumah layak melalui penyediaan sekitar 11 juta unit rumah” kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto.

Iwan menjelaskan anggaran Rp5,1 triliun akan dimanfaatkan untuk pembangunan 1.823 unit rumah khusus, 5.141 unit rumah susun, penanganan 87.500 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik MBR, dan penyediaan Prasarana Sarana dan Utilitas (PSU) untuk melayani 20.500 unit rumah milik MBR.

Iwan mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah, pengembang perumahan, perbankan, dan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan hunian layak.

"Kami juga siap menggandeng seluruh mitra kerja bidang perumahan untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang ada agar masyarakat Indonesia bisa menempati rumah yang layak huni,” tutur Iwan.

Lebih lanjut, Iwan bakal memerhatikan kualitas dan estetika bangunan perumahan yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Perumahan.

"Hal itu diperlukan untuk mendukung pelaksanaan Program Sejuta Rumah sehingga masyarakat benar-benar mendapatkan bantuan perumahan yang berkualitas dan layak huni serta nyaman untuk ditempati," tandas dia.

Baca juga artikel terkait RUMAH SUBSIDI atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Gilang Ramadhan