tirto.id - Banyak anggota DPD yang tidak hadir dalam Rapat Paripurna di Gedung Nusantara V, Jakarta, hari ini, Selasa (11/4/2017). Anggota DPD Anna Latuconsina mengatakan hal ini sebagai bentuk protes terhadap terhadap kepemimpinan DPD yang dipimpin Oesman Sapta Odang sebagai Ketua DPD, dan Nono Sampono serta Damayanti Lubis sebagai Wakil Ketua DPD.
Anna menambahkan, seperti dikutip dari Antara, beberapa anggota DPD ingin mempertanyakan Tata Tertib DPD yang digunakan dalam Rapat Paripurna, namun tidak digubris oleh Sapta Odang saat memimpin sidang.
Dia menilai ada pembohongan dalam salah satu pasal dalam Tatib itu seperti masa jabatan Pimpinan DPD sama dengan masa jabatan keanggotaan DPD.
"Saya dengar telah dibuat Tatib DPD nomor 3 tahun 2017 yang dibuat hanya dua jam," ujar Anna.
Para anggota DPD seperti Endah Khairani, Denty Eka Widi Pratiwi, Nurmawati D. Bantilan, Juniwati Masjchun Sofwan dan Anna Latuconsina juga membentangkan spanduk dalam Rapat Paripurna. Spanduk itu berisikan tulisan antara lain "DPD Wajib Taat Hukum", "Tegakkan Marwah DPD", "Tolak Pimpinan Ilegal".
Sampai saat ini belum ada tanggapan dari pihak yang ditentang.
Selain membentangkan spanduk, sebanyak 20 anggota DPD walk out dari Rapat Paripurna DPD hari ini, Selasa (11/4/2017) karena mempertanyakan keabsahan pimpinan DPD yang memimpin sidang.
"Kami sebanyak 20 orang anggota DPD ingin klarifikasi penggunaan Tata Tertib dalam Rapat Paripurna ini," kata Anna.
Rapat Paripurna DPD RI perdana yang dipimpin Ketua DPD Oesman Sapta Odang diprotes beberapa anggota DPD yang mempertanyakan legalitas kepemimpinan memimpin rapat tersebut.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra