Menuju konten utama

PSBB Palembang & Prabumulih Disetujui Kemenkes, Bagaimana Kasusnya?

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk Kota Palembang dan Kota Prabumulih disetujui Kementerian Kesehatan

PSBB Palembang & Prabumulih Disetujui Kemenkes, Bagaimana Kasusnya?
Petugas kesehatan berpakaian pelindung diri mengambil sampel darah untuk tes diagnostik cepat atau rapid test pada drive thru test COVID 19 di parkiran Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (4/5/2020). ANTARA FOTO/Feny Selly/wsj.

tirto.id - Usulan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk Kota Palembang dan Kota Prabumulih disetujui Kementerian Kesehatan. Dua kota ini telah menjadi zona merah transmisi lokal COVID-19 sejak April 2020

Penetapan PSBB Palembang sesuai Keputusan Menkes RI Nomor HK.01.07/MENKES/307/2020 dan penetapan PSBB Prabumulih sesuai Keputusan Menkes RI Nomor HK.01.07/MENKES/306/2020. Hal ini berdasarkan salinan dokumen elektronik sebagaimana dikutip Antara.

Kabag Humas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel Andi Suman mengatakan SK PSBB dua kota tersebut telah diterima untuk diserahkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dan Pemkot Prabumulih.

Gubernur Sumsel Herman Deru akan menginstruksikan masing-masing wali kota untuk membuat peraturan kepala daerah dan direncanakan segera menyampaikan keterangan resmi.

“Untuk lebih lanjutnya gubernur akan menggelar konferensi pers pada Rabu (13/5) pukul 14.00 WIB,” ucapnya.

Kasus Corona Covid-19 di Kota Palembang dan Prabumulih

Data Gugus Tugas Sumsel mencatat Kota Palembang hingga 12 Mei 2020 telah ditemukan 151 kasus positif COVID-19, dengan kasus sembuh 47 orang dan meninggal dua orang.

Kota berpenduduk 1,6 juta jiwa tersebut menjadi zona merah dalam 25 hari, atau terhitung sejak kasus pertama muncul pada 24 Maret hingga dinyatakan zona merah pada 17 April.

Sedangkan Kota Prabumulih telah ditemukan 13 kasus positif COVID-19, dengan kasus sembuh empat orang dan meninggal satu orang.

Kota Prabumulih menjadi zona merah dengan rentang waktu paling cepat di Sumsel yakni hanya dalam 12 hari, atau terhitung sejak kasus pertama muncul pada 24 Maret hingga dinyatakan zona merah pada 4 April.

Baca juga artikel terkait CORONA atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH