tirto.id - Isu liar yang masih simpang siur beredar di media sosial tentang kudeta militer terhadap Presiden China Xi Jinping. Berdasarkan rumor yang beredar, posisi Jinping digantikan oleh Jenderal militer Li Qiaoming.
Benarkah demikian?
Asia Market melaporkan, Presiden China terakhir terlihat di depan umum dalam acara Shanghai Cooperation Organisation (SCO) di Samarkand, Uzbekistan.
Beberapa hari kemudian, banyak pengamat China dikejutkan oleh ketidakhadiran Jinping di Seminar Pertahanan Nasional dan Reformasi Militer China, dan juga Jenderal Tentara Pembebasan Rakyat China, Li Qiaoming.
Seperti dikutip Hindustan Times, setelah kunjungan Xi Jinping di SCO, muncul isu kalau Jinping telah menjadi tahanan rumah. Namun, klaim tersebut telah dibantah para ahli.
Menurut para ahli, ada kemungkinan Jinping berada dalam karantina karena kebijakan Covid-19 di China. Sebab, berdasarkan aturan, setiap orang yang masuk ke China dari luar negeri harus dikarantina.
Tapi isu kudeta terhadap Jinping itu langsung dibantah oleh Nathan Ruser, peneliti yang berfokus pada China di lembaga think-tank Australian Strategic Policy Institute.
“Tidak ada bukti kudeta di China dan tidak ada alasan untuk berpikir bahwa telah terjadi kudeta,” ungkapnya.
Siapa Jenderal Li Qiaoming?
Berdasarkan penelusuran, informasi yang tersedia tentang profil dan perjalanan karier Li Qiaoming tidak terlalu banyak.
Seperti diberitakan News Week, Li Qiaoming adalah jenderal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China. Dia dipromosikan sebagai jenderal dengan pangkat tertinggi pada tahun 2019.
Pria kelahiran 1961 itu juga menjadi anggota komite pusat Partai Komunis China (PKC). Li Qiaoming pertama kali bergabung dengan Tentara Pembebasan Rakyat sejak tahun 1976.
Kariernya di dunia militer cukup cemerlang hingga pernah menjadi Komandan Angkatan Darat Komando Teater Utara dan dianugrahi pangkat letnan jenderal beberapa bulan kemudian.
Tahun 2017, Li Qiaoming dipromosikan lagi menjadi Komandan Komando Teater Utara untuk menggantikan posisi Jenderal Song Puxuan, yang diangkat sebagai Direktur Departemen Dukungan Logistik Komisi Militer Pusat.
Pada Oktober 2017, Li Qiaoming terpilih sebagai anggota Komite Sentral ke-19 Partai Komunis Tiongkok.
Ketegangan di China sedang meningkat menjelang Kongres Partai Komunis yang diperkirakan akan melihat: apakah Presiden Xi Jinping akan diberikan masa jabatan ketiga? Ini adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.
The Guardian melaporkan, ada spekulasi yang menyebutkan telah terjadi "pembersihan politik" di Tiongkok, bahkan disebut yang terbesar. Hal itu terjadi hanya beberapa minggu sebelum pertemuan penting Partai Komunis Tiongkok.
Masih menurut Guardian, pada pekan lalu, pengadilan China memenjarakan mantan wakil menteri keamanan publik Sun Lijun, mantan menteri kehakiman Fu Zhenghua, dan mantan kepala polisi Shanghai, Chongqing atas tuduhan korupsi.
Ada juga yang mengatakan, Fu dan kepala polisi telah dituduh menjadi bagian dari politik di sekitar Sun, dan tidak setia kepada Xi Jinping. Tapi itu semua baru dugaan.
Editor: Iswara N Raditya