tirto.id - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyebut Carina Joe, ilmuwan penemu vaksin AstraZeneca sebagai salah satu warga Indonesia yang perlu diviralkan.
Pernyataan itu dibilang Ganjar dalam segmen ketiga debat capres dan cawapres putaran ketiga pada malam hari ini, Minggu, 7 Januari 2024. Menurut Ganjar di tengah teknologi digital yang saat ini mendunia, mekanisme yang perlu dimanfaatkan adalah viralisme.
Ganjar memberikan gagasan supaya duta besar atau diplomat Indonesia menjadi tenaga pemasar dan fasilitator yang kemudian dapat mempromosikan potensi dalam negeri.
Dalam argumennya, Ganjar juga menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia di luar negeri, dia mengatakan hal itu dapat diupayakan untuk ditarik ke dalam negeri.
Lalu, Ganjar menyebut sejumlah nama warga Indonesia yang memiliki prestasi di luar negeri, termasuk di dalamnya Carina Joe, Niki, dan Rich Brian.
“Kalau kita lihat Niki, Rich Brian, Carina. Carina seorang intelektual yang hebat sekali yang menemukan antivirus AstraZeneca. Dia diaspora yang hebat, kita promosikan kita viralkan,” ucap Ganjar.
“Niki, Rich Brian, Voice of Baceprot yang kemudian mendunia kita fasilitasi maka dialah yang akan bisa mendapatkan keuntungan dan sekaligus menjadi diplomat Indonesia,” ujarnya.
Siapa Carina Joe Penemu Vaksin AstraZeneca yang Disebut Ganjar?
Carina Joe merupakan bagian dari sekelompok ilmuwan di Jenner Institute di Universitas Oxford, Inggris yang mengembangkan vaksin Oxford- AstraZeneca.
Di Jenner Institute, Carina menyelidiki metode pembuatan vaksin yang lebih baik, termasuk vektor adenovirus. The ASEAN Magazine melaporkan, Carina meraih gelar master dan PhD di bidang bioteknologi di Royal Melbourne Institute of Technology, Australia, dan bekerja di Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO) sebelum bergabung dengan Universitas Oxford.
Laman resmi University of Oxford menulis, Carina telah bekerja sebagai ilmuwan utama dalam pengembangan proses untuk pembuatan cGMP skala besar dari vaksin COVID-19 Oxford/Astra Zeneca, yang berhasil dikembangkan oleh tim dalam waktu singkat.
Teknologi manufaktur mereka telah ditransfer ke berbagai fasilitas manufaktur GMP di seluruh dunia, memungkinkan uji klinis dan pasokan vaksin global dengan biaya murah ke puluhan negara.
Hingga Oktober 2021, lebih dari 2 miliar dosis vaksin telah diberikan di seluruh dunia, menyelamatkan jutaan nyawa. Ia dianugerahi People of the Year Award 2021 untuk kategori Terobosan Ilmiah oleh Metro TV.
Penghargaan untuk Carina juga diberikanoleh Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan. Penghargaan dari MPR RI itu diberikan sebagai apresiasi kepada Carina, yang telah menjadi bagian dari tim pengembangan vaksin Oxford-AstraZneca.
Syarief Hasan menjelaskan bahwa ia memberikan penghargaan kepada Carina karena ilmuan tersebut telah berhasil menjadi innovator dalam menciptakan formula manufaktur masal vaksin Oxford-AstraZeneca. Hasil dari penemuannya itu telah berhasil dan menjadi satu-satunya vaksin paling banyak diproduksi yakni 2 miliar dosis dan tersebar di 170 negara.
“Carina Joe adalah bukti bahwa puteri terbaik bangsa Indonesia dapat berkontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan yang berdampak kepada kemanusiaan. Hal ini patut diapresiasi dan menjadi kebangaan kita semua. Saya selaku Wakil Ketua MPR RI, ingin memberikan apresiasi tertinggi kepada prestasi yang telah Carina torehkan,” ujar Syarief, Senin (22/11/2023) dikutip laman MPR RI.
Penghargaan untuk Carina berupa pin emas diberikan juga oleh Yayasan BPK Penabur pada Senin, 25 September 2023. BPK Penabur memberikan penghargaan itu sebagai bentuk apresiasi terhadap jasa Carina dalam penangan Covid-19 di Indonesia dan dunia.
Selain itu, Carina yang juga merupakan alumni dari SMAK 1 BPK Penabur Jakarta pada tahun 2005 membuat Yayasan BPK Penabur sangat bangga.
"Kami memberikan penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas peran serta Carina Joe dalam membantu penanganan Covid-19 di Indonesia dan dunia. Sekaligus sebagai salah satu bentuk apresiasi BPK Penabur kepada salah seorang alumninya yang memberikan dampak bagi sesama," kata Ketua Umum Yayasan BPK Penabur, Adri Lazuardi, dalam keterangannya, Selasa (3/10/2023) dikutip RRI.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Iswara N Raditya & Balqis Fallahnda