tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami tekanan terbatas pada sesi perdagangan hari ini, Kamis (30/11/2023). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.821 sampai dengan 7.054.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya, mengatakan pola pergerakan IHSG saat ini masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi tekanan terbatas yang masih terlihat.
Rilis data perekonomian berupa tingkat inflasi yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), disinyalir masih akan menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Indonesia berada dalam kondisi stabil dan terkendali. Hal itu diharapkan dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
"Sehingga peluang koreksi dapat terus dimanfaatkan oleh investor dengan target investasi jangka menengah–panjang, tentunya dengan pemilihan saham yang tepat dengan fundamental yang kuat," kata dia dalam riset hariannya.
Berikut beberapa rekomendasi saham dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi cuan pada perdagangan hari ini:
- UNVR
- BBCA
- SMGR
- ASII
- ASRI
- AKRA
- KLBF
- LSIP
Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (28/11/2023) ditutup melemah lantaran para pelaku pasar masih mencermati kebijakan ekonomi dan moneter di tingkat global.
IHSG melemah 4,98 poin atau 0,07 persen ke posisi 7.036,09. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,05 poin atau 0,11 persen ke posisi 924,33.
“Bursa Asia bergerak bervariasi reli, sementara investor terus menilai prospek kebijakan ekonomi dan moneter secara global,” kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya, dikutip dari Antara.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang