tirto.id - Sejumlah pengamat olahraga membuat prediksi, perolehan medali emas Indonesia di SEA Games 2019 di Filipina susah untuk menduduki peringkat kedua sebagaimana ditargetkan Presiden Joko Widodo.
Indonesia memang sempat menempati posisi kedua di bawah tuan rumah Filipna pada Minggu lalu. Namun pada Senin 9 Desember malam, Indonesia turun ke peringkat ke-4 dengan perolehan 69 medali emas di bawah Filipina (137), Thailand (84) dan Vietnam (79).
Tuan rumah mengoleksi 345 medali. Filipina benar-benar menguasai SEA Games 2019 dengan merebut 137 emas, 102 perak dan 106 perunggu.
Pengamat olahraga nasional Budiarto Shambazy memprediksi dengan sisa waktu sehari jelang penutupan SEA Games 2019, Indonesia akan susah menambah perolehan medali.
"Agak susah ya karena emas terbanyak itu ada di cabang-cabang terukur seperti renang dan atletik. Dan itu kekuatannya merata," ujar Budiarto seperti dikabarkan Antara.
Singapura mendominasi perolehan medali emas di cabang renang. Dari 38 medali emas yang diperebutkan, Indonesia hanya mampu merebut satu medali melalui I Gede Siman Sudartawa pada nomor 50 m gaya punggung putra.
Demikian pula dengan cabang atletik. Dari total 39 emas yang diperebutkan, Indonesia baru bisa merebut 5 medali emas.
Kendati Indonesia sudah melampaui target perolehan emas pada hari kesembilan, Minggu (8/12), Budiarto menilai bahwa jumlah tersebut masih belum aman untuk bisa finis di posisi kedua.
Hal itu terbukti sejak hari ke-10. Senin (7/12), posisi Indonesia justru tergeser oleh Thailand dan Vietnam. Tak tanggung-tanggung, perbedaan jumlah medali dengan Thailand mencapai 15 emas, sedangkan dengan Vietnam terpaut 10 emas.
Perolehan Medali Indonesia di SEA Games
Sepanjang keikutsertaan di SEA Games pada 1977, Indonesia langsung menguasai papan atas perolehan medali. Sejarah prestasi Indonesia sebagai juara umum kembali terulang pada SEA Games 1979, 1981, 1983, 1987, 1989, 1991, 1993, 1997, dan 2011.
"Sejak tahun 1977, kita itu di mana pun SEA Games, kita selalu juara umum. Memang kita menjadi kekuatan dominan sejak bergabung ke SEA Games," kata Budiarto.
Namun dominasi Indonesia terhenti sejak SEA Games 1999, 2001, dan 2003. Saat itu Indonesia finis di urutan ketiga. Bahkan pada SEA Games 2005, prestasi Indonesia terpuruk di urutan ke-5, yang merupakan catatan terburuk di sepanjang pesta olahraga Asia Tenggara itu.
Terakhir kali yakni pada SEA Games 2017 Malaysia, Indonesia juga menjadi negara yang tak berdaya seusai dikalahkan oleh tuan rumah, Thailand, Vietnam, dan Singapura dalam tabel perolehan medali.
"Jadi sebenarnya ini (peringkat klasemen) adalah masalah lama. Prestasi kita sudah turun sejak tahun 1990-an itu. Titik nadirnya itu kemarin di Kuala Lumpur kita di urutan kelima. Bikin malu sekali," ujar dia.
Peluang Menambah Medali
Kendati diprediksi sulit mencapai dua besar dalam klasemen SEA Games 2019, Indonesia masih punya peluang menambah emas karena masih ada 90 keping emas tersisa untuk diperebutkan pada hari terakhir.
Di hari terakhir ini, Indonesia diharapkan bisa menambah 10 keping emas. Cabang yang berpeluang besar menyumbangkan emas antara lain sepakbola, balap sepeda nomor BMX, atletik, akuatik, dan voli.
Medali emas sepakbola putra SEA Games 2019, bisa menjadi sedikit "obat" jika memang tak bisa finis di urutan kedua.
Editor: Addi M Idhom