tirto.id -
Ia meyakini Bank Jakarta akan membidik dana hingga Rp3 triliun setelah melantai nantinya dan segera meningkatkan kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 2 menjadi KBMI 3.
"Sebagai pemegang saham mayoritas di Bank Jakarta, saya memberikan dan menugaskan kepada jajaran direksi dan Komisaris Bank Jakarta untuk segera naik tingkat," ucapnya.
"Caranya bagaimana? IPO. Dan kalau IPO tadi katanya Rp3 triliun, dengan sederhana pasti akan bisa terpenuhi," lanjut dia.
Pramono menegaskan jajaran Bank Jakarta harus bekerja secara profesional. Dia juga mengeklaim telah bekerja secara profesional dalam kasus Bank Jakarta.
Pasalnya, sebelum mendatangi lokasi rebranding tersebut, Pramono tidak pernah berjabat tangan dengan jajaran Bank Jakarta.
"Untuk itu tidak ada kata lain, profesionalisme menjadi kata kunci dan saya yakin bahwa Bank Jakarta bisa," ujar dia.
Di satu sisi, Pramono menyampaikan bahwa pemilihan nama "Bank Jakarta" merupakan hasil pertimbangan mendalam. Brand Jakarta sudah dikenal luas, bersifat universal, dan memiliki daya resonansi global.
Nama tersebut mencerminkan posisi baru bank daerah yang siap berdiri sejajar dengan lembaga keuangan nasional maupun regional.
"Nama ini bukan hanya singkat dan kuat, tetapi juga membawa aspirasi kolektif warga Jakarta untuk memiliki bank yang mencerminkan identitas kota, sekaligus menjadi bagian dari mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia," tutur dia.
Dalam kesempatan itu, Pramono juga memperkenalkan logo baru Bank Jakarta, yakni memiliki bentuk seperti Monumen Nasional (Monas) yang digambarkan dengan tiga garis diagonal tanpa lingkaran pembatas.
“Logo baru ini menyerupai api Monas yang menjulang ke langit, sebuah lambang aspirasi yang terus tumbuh, melampaui batas ruang dan waktu,” urainya.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Intan Umbari Prihatin