tirto.id - Presiden Prabowo Subianto menyatakan tidak ada posisi yang tidak tergantikan, termasuk dirinya yang kini menjabat Presiden.
Awalnya, Prabowo menyatakan perusahaan berpelat merah disebut kerap merugi, tetapi bonus dewan komisaris dan direksi terus berjalan. Oleh karena itu, mantan Menteri Pertahanan RI ini menghilangkan tantiem (bonus) untuk dewan komisaris dan direksi BUMN.
"Enak di lo [dewan komisaris/direksi BUMN], enggak enak di rakyat. No! Coret! Alhamdulillah yang enggak mau, get out! Banyak anak muda yang mau masuk," tuturnya saat memberikan sambutan dalam agenda peresmian pembukaan APKASI di Tangerang Selatan, Banten, Kamis (28/8/2025).
Prabowo lantas menegaskan, seseorang saat mengisi jabatan tertentu dapat dengan mudah digantikan, mengingat sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air yang dinilai tidak terbatas.
Menurut Prabowo, jabatannya juga dapat dengan mudah diganti dengan orang lain jika kinerjanya sebagai Presiden tergolong buruk. Hal serupa turut berlaku untuk jabatan kepala daerah maupun camat, lurah, serta kepala desa.
"Di Indonesia ini, saya kasih tahu, there’s no one cannot be replaced, tidak ada orang yang tidak bisa diganti, termasuk Presiden RI. Kalau saya enggak, benar kalau saya brengsek, enggak ada orang yang enggak bisa diganti," urai dia.
"Bupati enggak beres, bupati bisa diganti, ada itu direksi-direksi BUMN merasa jadi kayak raja saja, kayak perusahaan punya neneknya sendiri," sambung Prabowo.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher
Masuk tirto.id


































