tirto.id - Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia bisa mencapai target net zero emission sebelum 2060.
Saat menyampaikan pidato di Sidang Umum PBB, New York, Amerika Serikat sebagaimana dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (23/9/2025), Prabowo menekankan bahwa Indonesia berkomitmen melawan perubahan iklim lewat gerakan nyata. Ia pun memastikan Indonesia berkomitmen dalam Paris Agreement di 2015 lalu.
"Kami berkomitmen untuk menjalankan Perjanjian Paris pada 2015. Kami menargetkan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 dan kami yakin dapat mencapai emisi nol bersih jauh lebih awal," kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo menekankan pentingnya perlindungan lingkungan melalui rehabilitasi hutan. Dia menyebut Indonesia juga menargetkan untuk memulihkan lebih dari 12 juta hektare hutan rusak, mengurangi degradasi hutan, serta memberdayakan masyarakat melalui lapangan kerja hijau.
Lebih jauh, Prabowo mengumumkan bahwa mulai tahun depan Indonesia akan mulai melakukan pergeseran dari pembangunan berbasis energi fosil menuju energi terbarukan. Ia menargetkan sebagian besar kapastias pembagkit listrik Indonesia sudah menggunakan energi terbarukan tahun depan daripada penggunaan bahan bakar fosil.
"Indonesia sedang beralih secara signifikan dari pembangunan berbasis bahan bakar fosil menuju pembangunan berbasis energi terbarukan. Mulai tahun depan, sebagian besar kapasitas pembangkit listrik tambahan kita akan berasal dari energi terbarukan," klaim Prabowo.
Prabowo menegaskan, target menangani perubahan iklim tersebut dilakukan demi satu tujuan, yakni menjadikan Indonesia bebas kemiskinan dan pusat solusi ketahanan pangan dan sumber daya alam.
“Tujuan kami jelas: mengangkat seluruh rakyat kami dari kemiskinan, dan menjadikan Indonesia pusat solusi atas ketahanan pangan, energi, dan air,” katanya.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Markas Besar PBB, New York, Selasa (23/9/2025). Prabowo mendapat urutan ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Donald Trump.
“Sesuai jadwal yang diterima, Presiden Prabowo akan menyampaikan pidato pada urutan ketiga pada sesi Debat Umum PBB pada 23 September 2025, setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat,” sebut Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam keterangannya, Minggu (21/9/2025).
Teddy menilai Sidang Majelis Umum PBB tahun ini menjadi momentum penting bagi Indonesia. Kata dia, Indonesia akan menegaskan perannya sebagai pemimpin Global South yang kerap menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Andrian Pratama Taher
Masuk tirto.id


































