tirto.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono, mengatakan Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya di KTT Solusi Dua Negara terkait Palestina di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat mengapresiasi negara-negara yang telah mengakui kemerdekaan Palestina. Menurut Prabowo, sejumlah negara tersebut berada di jalan yang benar dalam sejarah.
“Beliau [Prabowo] menyampaikan negara-negara yang, menyampaikan pengakuannya merupakan negara-negara yang berada di jalan yang benar dalam sejarah,” kata Sugiono dalam Press Briefing dikutip melalui kanal Youtube MoFA Indonesia, Rabu (23/9/2025).
Prabowo, kata Menlu, menilai peristiwa yang terjadi di Gaza bukan semata-mata masalah politik, tapi hal yang menyentuh rasa kemanusiaan mendasar. Oleh karena itu, pengakuan negara-negara Barat seperti Inggris, Australia, Portugal, Kanada, Prancis, dan Luksemburg terhadap Palestina adalah langkah yang tepat.
“Karena itu pengakuan dari negara-negara tersebut tadi merupakan sesuatu langkah yang benar di mata sejarah. Kami berharap dari pengakuan ini ada satu langkah konkret yang terbuka dalam rangka, mencapai solusi dua negara tadi,” jelas Menlu.
Menlu mengatakan pidato Presiden Prabowo juga menyoroti keprihatinan atas krisis kemanusiaan di Gaza, termasuk kekerasan dan kelaparan yang diakibatkan blokade.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengecam segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil di Gaza, Palestina, saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Solusi Dua Negara di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Senin (22/9/2025).
Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan keprihatinan atas tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza, Palestina.
"Ribuan nyawa tak berdosa, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, telah terbunuh. Kelaparan mengancam. Bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita. Kami mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa,” ucap Prabowo dalam keterangan yang diterima, Selasa (23/9/2025).
Prabowo menegaskan tanggung jawab historis masyarakat internasional bukan hanya menyangkut masa depan Palestina, tetapi juga masa depan Israel dan kredibilitas PBB itu sendiri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
Masuk tirto.id


































