Menuju konten utama

Prabowo: Pengelolaan Pangan Era Soeharto Baik, Kenapa Dibongkar?

Prabowo mengaku tidak anti dengan barat dan mengaku cinta. Tetapi, dia mengklaim sering kali mendapatkan imbalan yang berbeda.

Prabowo: Pengelolaan Pangan Era Soeharto Baik, Kenapa Dibongkar?
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto melakuakn Dialog capres bersama Kadin menuju Indonesia emas 2025. FOTO/Dok. Kadin

tirto.id - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menuturkan, permasalah pangan terjadi karena Indonesia menyerah pada Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF). Pasca-krisis 1998, IMF menjadi kreditur utang Indonesia, kewenangan Bulog pun dipangkas setelah Letter of Intent (LoI) antara IMF dengan Pemerintah Indonesia diteken.

"Makanya pengelolaan yang sudah baik di zaman Pak Harto kenapa dibongkar? Yang benar waktu itu Bulog melaksanakan suatu operasi pengendalian kalau harga untuk petani kurang baik bisa dikendalikan, tapi konsumen di kota juga dijaga. Tapi waktu itu kita menyerah kepada IMF ya kan," kata Prabowo dalam acara Dialog Capres bersama Kadin: Menuju Indonesia Emas 2045, Jakarta, Jumat (12/1/2024).

"Kita percaya bahwa mereka cinta pada kita, padahal tidak ada. Dalam hubungan rasa cinta, yang penting kepentingan mereka, kalau kita ambruk enggak ada urusan sama mereka," ungkap Prabowo.

Prabowo pun mengaku tidak anti dengan barat dan mengaku cinta. Tetapi, dia mengklaim sering kali mendapatkan imbalan yang berbeda.

"Aku suka, aku suka makan burger king, aku suka, kadang-kadang mereka yang enggak peduli sama kita," beber Prabowo.

Prabowo juga menuturkan, masalah pertanian adalah masalah hidup dan mati suatu bangsa. Sebab itu, perlu ditempatkan dalam permasalahan strategis. Namun, dia melihat di Indonesia penempatan masalah tersebut diperlakukan sebagai masalah niaga.

"Inilah yang saya maksud bahwa kita harus berpihak dari falsafah dulu. Falsafah, baru menghasilkan strategi. Jadi masalah pangan, masalah pertanian, adalah masalah hidup dan matinya suatu bangsa," kata Prabowo.

"Berarti ini masalah strategis, ini tidak boleh diperlakukan sebagai masalah niaga," ungkap Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo menuturkan, masalah berkurangnya petani saat ini lantaran anak-anak muda melihat contoh dari orang tuanya yang tidak memiliki untung dan kehidupan sulit.

"Nilai tukarnya tidak cocok dan bahwa alam neoliberal ini membuat anak petani sulit untuk dapat sekolah bagus karena semua dianggap harus, dianggap free market. Free market benar, tapi basic hak dasar rakyat itu tidak boleh diperdagangkan," kata Prabowo.

Sebab itu, Prabowo berharap untuk memperbaiki pertanian, pengelolaan harus ke petani, jangan sampai pupuk banyak perantaranya.

"Jangan pupuk diperdagangkan. Itu pupuk subsidi untuk rakyat, benih dan lainnya," ungkap Prabowo.

Baca juga artikel terkait PRABOWO atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin