tirto.id - Waketum PPP Arsul Sani menilai pertemuan Bacapres Anies Baswedan dengan Puan Maharani di sela ibadah haji, menunjukkan bahwa persatuan tetap dijunjung tinggi meski berbeda pilihan politik.
Arsul juga menyinggung pertemuan Anies dengan Bacapres Ganjar Pranowo sebelumnya di sela ibadah haji.
Sebagai informasi, Anies dikabarkan bertemu Ketua DPP PDIP itu di Makkah, Arab Saudi pada Jumat (30/6/2023).
"Dalam hal ini resonansi positif yang terasa sampai ke tanah air, yakni tumbuhnya benih-benih dan ruang semangat persatuan dalam perbedaan atau kontestasi politik Pilpres 2024," kata Arsul saat dihubungi reporter Tirto, Sabtu (1/7/2023).
Ia mengatakan PPP berharap pertemuan dan silaturahmi semacam ini terus dibangun dengan baik oleh para tokoh di tanah air dan diikuti dengan gerakan dari para tokoh dan para pendukung utama mereka di ruang publik. Termasuk akar rumput pendukung masing-masing guna mendorong dan menjadikan Pilpres 2024 sebagai ajang kontestasi yang tidak segregatif atau membelah masyarakat dan saling menyerang.
"Ini diperlukan karena di ruang sosial media ungkapan-ungkapan segregatif ini telah nyata mulai tampak, bahkan dilakukan oleh kalangan terdekat dari yang dianggap sebagai kontestan Pilpres 2024," tutur Arsul Sani.
Sementara itu, Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choiri atau Gus Choi menyambut baik pertemuan Anies dan Puan. Ia menyinggung perilaku buzzer atau pendengung di sosial media yang kerap melempar berita bohong.
"Anies bertemu Puan bagus. Anies bertemu Ganjar bagus, semua bagus. Yang tidak bagus perilaku para buzzerRp yang sering membolak-balikkan fakta, sering bikin berita hoaks, komentarnya selalu negatif, bahkan sering memfitnah," kata Gus Choi kepada Tirto, Sabtu.
Ia lantas mengajak semua pihak berlomba untuk berkompetisi dalam hal kebaikan.
"Ayo adu gagasan, bukan adu kekuasaan dan uang, bukan adu hoaks dan fitnah," ucap Gus Choi.
Ia juga mengajak semua pihak agar saling menghormati dan menghargai pilihan calon dan pilihan koalisi.
"Biarkan rakyat yang menentukan siapa yang terpilih. Yang terpilih kita hormati dan kita terima, yang kalah enggak boleh marah, harus terima dan mengucapkan selamat," pungkas Gus Choi.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Restu Diantina Putri