tirto.id - Pusat Pelaporan Aset dan Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap nilai transaksi judi online (judol) dari Januari hingga Maret 2025 telah mencapai puluhan triliun. Namun, nilai itu lebih sedikit jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Saat ini transaksi di Januari sampai Maret itu 39.818.000 transaksi. Jika itu saja berhasil kami maintain, dikali 4, itu hanya akan terjadi 160 juta transaksi di tahun ini. Dibandingkan dengan 209 juta transaksi di tahun lalu," kata Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Rabu (7/5/2025).
Ivan menerangkan angka tersebut menunjukkan adanya penurunan hingga 80 persen. Penurunan itu bisa terjadi karena memang adanya penindakan dari Kepolisian dan koordinasi lintas sektoral dengan intens.
Menurut Ivan, berdasar data di tiga bulan pertama 2025, perputaran uang judol yang ada di Indonesia telah mencapai Rp47 triliun. Angka itu juga menurun jika dibandingkan pada periode yang sama di 2024.
"Itu jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama. Jadi, tahun 2024, Januari sampai Maret itu, perputaran dananya itu Rp90 triliun. Sekarang berhasil kami tekan sampai kurang dari Rp50 triliun," ungkap Ivan.
Ditambahkan Ivan, untuk data pelaku, di periode tiga bulan pertama ini terdapat 1.066.000 pemain. Kemudian, 71 persen dari jumlah tersebut diketahui memiliki pendapatan di bawa Rp5 juta.
Jika berdasarkan umur, kata Ivan, para pemain yang berusia di bawah 17 tahun dengan jumlah 400 orang. Sementara pemain terbanyak didominasi oleh yang berusia 20 sampai 30 tahun dengan total 396 ribu orang. Lalu, berusia 31 sampai 40 tahun sebanyak 395 ribu orang.
"Lalu kemudian, kami bisa lihat di Q1 seperti yang saya sampaikan tadi, di Q1 itu sudah ada transaksi Rp6,2 triliun deposit, mohon maaf, bukan transaksi, deposit. Jadi, di Q1 2025 sampai bulan Maret saja sudah ada deposit untuk judi online Rp6,2 triliun," tutur dia.
Dia menerangkan, klasifikasi pengguna judol berdasarkan daerah sendiri, ujar Ivan, mengalami pergeseran karena bukan lagi Jakarta di urutan pertama. Sejak Januari 2025, daerah terbanyak pengguna judol adalah Jawa Barat.
"Nah saat ini bergerak 5 wilayah yang paling masif terkait dengan adanya transaksi judi online itu. Pertama adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Timur," tukas Ivan.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
Masuk tirto.id


































