tirto.id - Proses identifikasi korban tewas akibat tsunami di Selat Sunda yang menerjang kawasan pesisir Banten dan Lampung terus dilakukan.
Hingga hari ini, Senin (24/12/2018), Polda Banten total sudah mengidentifikasi 185 korban tewas akibat tsunami.
"[Sudah] Diambil 170 jenazah oleh pihak keluarga, 13 orang belum diambil," kata Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi di Carita, Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018).
Edy mengatakan saat ini tiga belas jenazah yang masih belum diambil oleh keluarganya masih disimpan di RSUD Berkah Pandeglang. Ia mengimbau kepada keluarga untuk segera mengambil jenazah.
Berikut ini identitas 13 jenazah korban tsunami di Banten tersebut:
1. Puji Eka Siswanto (45 thn)
2. Uurmala (P) (48 tahun) Singkawang
3. Epi Laraswati (29 tahun) Tangerang
4. Windu Andi darmawan SE. (36 tahun) Yogyakarta
5. Helena Sri Daryarmi, (68 tahun) Cimanggis, Depok
6. Siti Hamzah (20 tahun) Kampung Solear, Tangerang.
7. Riduan Arifin (36 tahun)
8. Aris Yuwono (29 tahun) Kedungwulu Kidul Patikraja, Banyumas
9. Susanti (40 tahun) Pasar Kemis Tangerang
10. Rami (P) (38 tahun) Indramayu
11. Asep hidayat (27 tahun) Cidadap Karangnunggal, Tasikmalaya
12. Yumar (L) (43 tahun) Pasar Kemis Tangerang
13. Ragih Rum Saputro (L) (34 tahun) Sawangan Depok.
Menurut Edy, masih ada 37 jenazah lagi yang masih belum teridentifikasi. Sebab, tidak ditemukan kartu identitas, dan data ante mortem (sebelum kejadian) juga tidak mencukupi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut hingga Senin (24/12/2018) pukul 17.00 WIB jumlah sementara korban tewas akibat tsunami yang menerjang sejumlah pantai tersebut sudah mencapai 373 orang.
Sementara untuk korban luka-luka, kata Sutopo, mencapai 1459 orang. Sementara ini, 128 orang masih hilang. Berdasar data sementara BNPB, tsunami pada Sabtu malam itu, juga memicu kerusakan 681 rumah, 69 hotel dan villa rusak berat, 60 warung kuliner rusak, serta 420 kapal rusak.
Informasi tersebut merupakan data soal dampak tsunami di tiga kabupaten di Provinsi Banten dan Lampung, yaitu Pandeglang, Lampung Selatan, dan Serang.
"Kemungkinan data korban dan kerusakan masih akan bertambah mengingat belum semua berhasil didata. Pendataan masih terus dilakukan oleh petugas," kata Sutopo.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Addi M Idhom