Menuju konten utama

Polisi: Proyektil di Gedung DPR Identik dengan Senjata Glock 17

Polri Kombes Pol Ulung Kanjaya mengatakan proyektil peluru yang ditemukan di gedung DPR, identik dengan senjata yang digunakan pelaku untuk menembak.

Polisi: Proyektil di Gedung DPR Identik dengan Senjata Glock 17
Ilustrasi peluru dan pistol. FOTO/istock

tirto.id - Kepala Bidang Balistik dan Metalurgi Forensik Pusat Laboratorium Forensik (Balmetfor Puslabfor) Polri Kombes Pol Ulung Kanjaya mengatakan, proyektil peluru yang ditemukan di lantai 13, 16, 9, 10 dan 6 gedung DPR RI identik dengan senjata yang digunakan pelaku untuk menembak.

“Hasil barang bukti yang didapatkan dari TKP dibandingkan dengan hasil uji tembak ulang dengan menggunakan senjata Glock 17, hasilnya identik, artinya senjata itu yang digunakan untuk menembak,” kata Ulung di Polda Metro Jaya, Senin (22/10/2018).

Identik lainnya, tambah dia, terdapat ‘dataran dan galangan’ jika keduanya ‘bertemu’ dengan garis peluru dari senjata yang digunakan, maka Glock 17 berkaliber 9 milimeter merupakan senjata yang diduga digunakan oleh pelaku.

Puslabfor menggunakan comparison microscope untuk mencari tahu perbandingan anak peluru tersebut. Namun, lanjut Ulung, proyektil yang ditemukan di lantai 16 pecah lantaran menabrak kaca.

Ulung mengatakan, alasan adanya garis dataran dan galangan karena anak peluru lebih lunak daripada laras. “Maka, ketika peluru keluar, dia membentuk dataran dan galangan. Peluru lunak karena berbahan dasar kuningan, sedangkan laras senjata terbuat dari baja,” ujar Ulung.

Total ada lima ruangan anggota DPR yang telah tertembus peluru sejak Senin (15/10/2018) lalu, yakni ruangan Anggota DPR Fraksi Gerindra, Wenny Warouw di lantai 16, Anggota DPR Fraksi Golkar, Bambang Heri di lantai 13, Anggota DPR Fraksi PAN Totok Daryanto di lantai 20, dan Anggota DPR Fraksi Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya, di lantai 10 serta anggota DPR Effendy Simbolon.

Peluru nyasar di gedung DPR tersebut diduga berasal dari Lapangan Tembak Senayan, Jakarta. Dua orang pegawai Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bagian Direktorat Jenderal Perkeretaapian Imam Aziz Wijayanto dan Rieki Meidi Yuwana menjadi tersangka penembakan gedung parlemen.

Selain itu, besok kepolisian berencana melakukan uji balistik di Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, untuk membuktikan apakah peluru dari jarak 300 meter tersebut dapat menembus atau tidak kaca ruangan DPR.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Yandri Daniel Damaledo