Menuju konten utama
Penembakan DPR

Perbakin: Senjata Glock17 Bisa Menembak Hingga 600 Meter Itu Aneh

Henry menegaskan modifikasi sebaik apapun sulit jika mengubah kemampuan Glock17 berkemampuan jarak tembak 50 meter menjadi 12 kali lipatnya.

Perbakin: Senjata Glock17 Bisa Menembak Hingga 600 Meter Itu Aneh
Polisi menunjukkan barang bukti pengungkapan kasus "peluru nyasar" ke gedung DPR di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/10/2018/2018). ANTARA FOTO/Reno Esnir.

tirto.id - Wakil Ketua Bidang Hukum, Etika, dan Disiplin Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin), Henry Yosodiningrat meragukan kemampuan Glock17 yang dikatakan polisi bisa mencapai jarak tembak 400 hingga 600 meter. Henry merasa kemampuan senjata laras pendek tidak akan sedahsyat itu.

Senjata api jenis Glock17 yang sudah dimodifikasi ini, menurut polisi, dipakai oleh tersangka yang bukan anggota Perbakin untuk melakukan latihan menembak dan menyebabkan salah sasaran ke gedung DPR.

Hal ini disampaikan Hendry pada Tirto, Rabu (17/10/2018). Henry menegaskan modifikasi sebaik apapun sulit jika mengubah kemampuan Glock17 berkemampuan jarak tembak 50 meter menjadi 12 kali lipatnya.

"Dimodifikasi kok dipakai di lapangan tembak. Semodif-modifnya ga akan sampai 600 meter. Itu kan laras panjang itu. Meski dimodifikasi tidak akan sampai 600 meter," tegas Henry pada Tirto.

Polisi sempat menyebutkan senjata sudah dipasang switch customizer dan berkecepatan 340 meter per detik. Peluru itu bisa mencapai jarak 300-600 meter. Henry sendiri merasa tidak yakin akan modifikasi itu.

"Ada aturannya sendiri tidak boleh ada modifikasi-modifikasi," ucapnya.

Henry lantas menilai seharusnya ada anggota yang melakukan pendampingan saat latihan. Ia meyakini anggota Perbakin yang meminjamkan senjata tentu harus mendapat sanksi. Menurut anggota Komisi II DPR, senjata tidak boleh dipinjamkan seenaknya.

"Kalau itu senjata latihan, tetap tidak boleh dipinjamkan pada orang yang awam. Saya punya izin senjata juga tidak akan meminjamkan itu," tegasnya lagi.

Sebelumnya, anggota Komisi III Fraksi Gerindra, Wenny Warouw mengakui telah terjadi penembakan di ruangannya, di lantai 16 Gedung Nusantara I DPR RI,

"Sekitar 14.35 WIB [penembakan]," kata Wenny kepada Tirto, Senin (15/10/2018).

Wenny menjelaskan, saat penembakan terjadi dirinya baru duduk di ruangannya bersama dua tamunya, pendeta Hesky Roring dan AKBP Ronald Rumondor.

"Baru ngobrol 2-3 menit kaca meledak lihat ada pecahan," kata Wenny.

Lalu, menurutnya, Ronald memastikan plafon bolong tertembus peluru dan menyuruhnya segera tiarap.

Atas kejadian ini, Wenny belum dapat memastikan motifnya. Ia pun tak mau menduga-duga, meskipun di tahun politik ini banyak sekali hal yang bisa terjadi.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Hukum
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri