Menuju konten utama

Polisi Melarang Acara di Bogor yang Diduga Kampanyekan Khilafah

"Kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut sangat berkaitan erat dengan khilafah untuk mengganti sistem pemerintahan NKRI,” kata Dicky.

Polisi Melarang Acara di Bogor yang Diduga Kampanyekan Khilafah
AKBP Andi Moch. Dicky Pastika. YOUTUBE/Humas Polres Kerawang

tirto.id - Pihak kepolisian melarang pertemuan khilafah internasional yang rencananya akan berlangsung di Bogor, Jawa Barat. Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolres Bogor, AKBP Andi Moch. Dicky Pastika.

Menurut Dicky, acara bertajuk “Syiar dan silaturahim kekhalifahan Islam se-dunia 1440H” yang disebarkan sebulan lalu itu akan dilaksanakan di Masjid Az Zikra Kabupaten Bogor, pada 17 November 2018 mendatang. Permohonan untuk pengadaan acara itu juga sudah diterima Polres Bogor dari sebulan lalu.

“Dari hasil pengecekan dan penyelidikan polisi, kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut sangat berkaitan erat dengan khilafah untuk mengganti sistem pemerintahan NKRI dari Pancasila, demokrasi menjadi khilafah,” kata Dicky kepada Tirto melalui keterangan tertulisnya, Selasa (13/11/2018).

Dicky menyatakan, acara itu diselenggarakan oleh panitia atas nama Yayasan Nur Syakirah dengan tema “Titik Awal Kebangkitan Islam Dunia.” Polres Bogor lantas meminta pemilik tempat untuk tidak memberikan izin terhadap acara tersebut.

“Kami mengimbau kepada pihak yang masih menyebarkan undangan tersebut bahwa kita tidak perlu hadir ke acara tersebut karena acara tersebut tidak memiliki izin,” tegas Dicky lagi.

Apabila masih ada yang mau datang ke acara tersebut, kata Dicky, maka polisi tentunya akan membubarkannya. Pasalnya, ungkap dia, penolakan tersebut tidak hanya dari polisi, tetapi juga organisasi massa Islam setempat dan elemen mahasiswa.

“Pada hari H-1 dan H-nya akan kami laksanakan penjagaan untuk mencegah terjadinya konflik karena dikhawatirkan akan terjadi aksi penolakan dalam gelombang besar terhadap acara tersebut,” ujar Dicky.

Baca juga artikel terkait KHILAFAH atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto