Menuju konten utama

Polisi Belum Tangkap Perusuh di Depan Gedung KPK

Polisi menyebut pelaku rusuh berasal dari tiga kelompok pendukung revisi UU KPK.

Polisi Belum Tangkap Perusuh di Depan Gedung KPK
Simpatisan menulis KPK Shut Down di kantor KPK, Jakarta, Jumat (13/9/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

tirto.id - Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Bastoni Purnama mengatakan massa yang terlibat dalam kerusuhan di depan gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berasal dari tiga kelompok. Bastoni mengatakan mereka adalah pendukung hasil pemilihan calon pimpinan KPK dan revisi Undang-undang KPK.

"Ada tiga aliansi yang unjuk rasa, nanti kami dalami latarbelakang aliansi ini," kata Bastoni di depan gedung KPK, Jumat (13/9/2019).

Kepolisian hingga kini belum menahan satupun perusuh di depan KPK. Bastoni mengatakan jajarannya masih mendalami kejadian dengan memeriksa sejumlah saksi dan barang bukti.

"Nanti akan kami lihat baik dokumentasi atau foto, video pelakunya. Akan kami identifikasi, kemudian bukti-bukti lainnya akan kami kumpulkan," ujarnya.

Menurut kronologis versi kepolisian, awalnya massa tertib saat berunjuk rasa. Namun tetiba di luar dugaan kepolisian, aksi menjadi ricuh. Ia memperkirakan massa yang terlibat sekitar 300 orang.

"Kami ada beberapa metode juga berdasarkan kekuatan personil yang ada, juga situasinya ada. Jadi ada pertimbangan khusus. Juga kami dokumentasikan, pelakukanya kami cari," ujarnya.

Massa berulang kali menyatakan dukungan atas revisi UU KPK. Mereka juga memprotes keberadaan Wadah Pegawai KPK yang menutup lambang KPK beberapa minggu lalu sebagai aksi protes atas rencana revisi UU KPK dan capim KPK bermasalah.

"Kami menuntut polisi segera mencabut kain hitam yang menutupi logo KPK jika tidak ingin ada aksi anarkisme," ancam orator.

Baca juga artikel terkait REVISI UU KPK atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Hukum
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Gilang Ramadhan