tirto.id - Analis pasar modal dari Samuel Sekuritas Indonesia, Muhamad Alfatih berpendapat PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) perlu menyelesaikan polemik di internalnya mengenai dugaan manipulasi akuntansi dalam penghitungan laba dan pendapatan maskapai pelat merah itu pada tahun 2018.
Alfatih mengingatkan polemik Laporan Keuangan Garuda Indonesia tahun 2018 tersebut berpotensi membuat investor meninggalkan GIAA.
"Kondisinya ternyata Kementerian Keuangan penasaran juga [ingin bertemu manajemen Garuda]. Berarti ini kan sebenarnya dilakukan tanpa sepengetahuan Kementerian Keuangan," kata dia kepada reporter Tirto pada Jumat (26/4/2019).
"Sebagai pihak luar, itu sebuah hal yang negatif," Alfatih menambahkan.
Menurut dia, sikap 2 komisaris perusahaan itu, Chairal Tanjung dan Dony Oskaria yang menolak menyetujui Laporan Keuangan Garuda Indonesia Tahun 2018, bisa berdampak pada kepercayaan investor. Apalagi, RUPST Garuda pada 24 April lalu memutuskan Dony dicopot dari posisi komisaris.
"Konflik itu yang dihindari oleh investor. Sehingga kemudian ya akhirnya meninggalkan. Apalagi kondisi keuangan Garuda yang sebenarnya negatif," ujar Alfatih.
Jika hal itu terjadi, menurut dia, kondisi keuangan Garuda akan semakin mengingat harga avtur berpeluang terkerek di saat kurs rupiah belum benar-benar stabil.
"Memang berat ini, selain performa perusahaan sekarang, ditambah masalah pertentangan dalam manajemen, ya ini sangat negatif untuk investor," jelas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Addi M Idhom