Menuju konten utama

Polda Sulteng Janji Usut Korban Salah Tembak Dua Petani Poso

Dua petani diduga ditembak oleh Satgas Tinombala yang memburu "jaringan teroris" di Poso.

Polda Sulteng Janji Usut Korban Salah Tembak Dua Petani Poso
Sejumlah personel patroli polisi roda dua mengikuti apel gelar pasukan dalam rangka Operasi Lilin Tinombala 2019 di Mapolda Sulawesi Tengah, di Palu, Rabu (18/12/2019). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/pd.

tirto.id - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menyelidiki perkara dugaan salah tembak terhadap dua petani di Poso, yang diduga dilakukan oleh Satgas Tinombala.

"Untuk saat ini Polda Sulawesi Tengah telah menurunkan tim investigasi (Propam dan Itwasda) yang dipimpin oleh Irwasda," ucap Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Pol Didik Supranoto ketika dikonfirmasi Tirto, Senin (8/6/2020).

"Sekarang juga sudah datang Karo Provos, Danpas Gegana, untuk mempercepat proses penanganan kasus," sambung dia.

Untuk perkembangan kasus, ia berkata, masih menunggu hasil kerja tim dan akan disampaikan kemudian.

Peristiwa pada 2 Juni itu ketika dua petani, Syarifuddin dan Firman, berteduh di gubuk di kawasan Pegunungan Kawende Kilometer 9, Kecamatan Poso, Pesisir Utara.

Mengutip berita Tempo, Adik Syarifuddin, Fardil, berkata dua korban dihujani tembakan oleh Satgas Tinombala meski sudah berteriak menyatakan diri sebagai petani.

Satgas, kata Fardil, mengaku tak mendengar teriakan. Satgas mengklaim sudah memberikan tembakan peringatan.

Fardil berkata tak mendengar tembakan peringatan itu.

Berdasarkan keterangan saksi mata bernama Makmur, akibat penembakan, dinding pondok hancur dan terduga pelaku memang menembak. Kedua korban bernaung sebelum pulang lantaran hujan.

"Pokoknya dia serang itu, rata pondok itu," kata Makmur di Kompas TV.

Makmur menduga ada delapan polisi, diduga dari kesatuan Brimob dan tak mengenakan seragam lengkap, yang terlibat dalam kejadian itu.

Pada Maret 2020, Satgas Tinombala menembak tiga orang, diduga anggota Mujahidin Indonesia Timur, jaringan teroris di Poso.

Operasi Tinombala digelar TNI dan Polri sejak 2016 sampai sekarang, yang melibatkan pasukan tempur dari kesatuan Brimob, Kostrad, Marinir, Raider, dan Kopassus. Seharusnya akhir 2019 adalah masa pungkas operasi, tetapi sampai sekarang ia terus berjalan.

Baca juga artikel terkait KORBAN SALAH TEMBAK atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Fahri Salam