tirto.id - Polda Metro Jaya membantah adanya aksi mogok makan di dalam sel tahanan dari para tersangka provokasi aksi kericuhan akhir Agustus 2025. Mereka yang sebelumnya mengklaim menjalankan aksi mogok makan itu adalah Syahdan Husein, Delpedro Marhaen, dan sejumlah aktivis lainnya.
"Tidak benar itu ada isu atau informasi tentang mogok makan, itu tidak benar," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Ade Ary Syam Indradi, usai memberikan bansos kepada pengemudi ojol, Jumat (19/9/2025).
Dia menjelaskan, Polda Metro Jaya tetap memberikan perlindungan dan hak-hak yang seharusnya didapatkan oleh para tahanan. Para tahanan itu tidak hanya mendapat hak terkait komunikasi dengan keluarga, tetapi juga waktu beribadah, pakaian layak, makanan sehat, hingga pemeriksaan kesehatan.
Polda Metro Jaya pun memberikan sebuah foto yang memperlihatkan di mana tersangka provokasi aksi anarkis itu tengah makan bersama-sama.
Selain itu, ada juga foto yang menunjukan Syahdan sebagai salah satu tahanan menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim Dokkes Polda Metro Jaya.
"Komitmen Polda Metro Jaya tetap memberikan pelayanan hak-hak tersangka dalam kesehatan, hak tersangka dalam berkomunikasi dengan keluarga, hak tersangka dalam beribadah, itu sangat kami perhatikan dan pasti dipenuhi. Terkait dengan kesehatan sangat diperhatikan, ya," ujar dia.
Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polda Metro Jaya, AKBP Dermawan Karosekali, menambahkan bahwa para tahanan itu juga diberikan makan rutin tiga kali sehari. Mereka juga mendapat pengecekan dari ahli gizi rutin selama ditahan.
“Jadi, untuk para tersangka ini, dari awal pun datang, kami, saya, khususnya Direktur, selalu menjaga mereka dengan baik. Jadi, kalau ada yang mengatakan saat ini ada yang mogok makan, seperti yang disampaikan oleh Bapak Kabid Humas tadi, kami pastikan kembali tidak ada yang mogok makan,” kata Dermawan.
Dermawan menambahkan, pihaknya juga memasang CCTV di setiap sel tahanan untuk memantau aktivitas selama 24 jam. Dari pantauan CCTV, kata dia, tidak terlihat adanya tanda-tanda mogok makan.
Pantauan CCTV, kata Dermawan, justru menunjukan makanan selalu habis terkonsumsi oleh tahanan tersebut.
“Karena kami memasang seluruh sel tahanan itu menggunakan CCTV dan itu terlihat 24 jam. Dan makanan-makanan yang kami siapkan dari pagi, siang, sore, itu selalu terkonsumsi dengan baik. Tidak ada yang tersisa," ungkap dia.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Andrian Pratama Taher
Masuk tirto.id


































