tirto.id - Polda Metro Jaya resmi menggelar Operasi Keselamatan Jaya 2025 selama dua pekan ke depan. Pelaksanaan operasi dimulai, Senin (10/2/2025) hingga Minggu (23/2/2025).
Operasi ini dibuka dengan apel gelar pasukan yang berlangsung di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, meningatkan seluruh aparat kepolisian yang bertugas dalam operasi ini untuk menjalankan tugasnya dengan humanis.
“Dalam menjalankan operasi keselamatan jaya ini tentunya kita sebagai aparat harus betul-betul humanis. Tekankan lebih pada pemahaman, penyadaran seluruh masyarakat kita yang berkendaraan untuk lebih tertib dan menaati peraturan-peraturan lalu lintas,” kata Karyoto, saat membuka apel gelar pasukan, Senin.
Karyoto berharap operasi ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai tata cara berkendara yang baik. Dengan begitu, ia berharap angka kecelakaan di jalan raya akan semakin berkurang.
“Dengan adanya operasi keselamatan tentunya di masa-masa yang akan datang angka kecelakaan lalu lintas akan lebih berkurang. Artinya apa? Dengan menyadarkan atas keselamatan maka masyarakat akan lebih paham,” ujar Karyoto.
Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman, menyebutkan sebanyak 1.675 personel polisi akan diterjunkan dalam pelaksanaan operasi ini.
“Tentunya yang kita siapkan adalah tadi sampaikan oleh Bapak Kapolda, 1.675 personel yang akan dilibatkan. Kegiatan utamanya adalah penyuluhan, edukasi, preventif dan preemtif,” kata Latif, Senin.
Latif menyebut operasi ini dijalankan sebagai persiapan menuju pelaksanaan Operasi Ketupat yang akan digelar pada bulan Ramadan mendatang.
Dalam operasi ini, Polda Metro Jaya akan melakukan inspeksi kepada para pengemudi di sejumlah terminal dan juga jalan-jalan yang nantinya akan dilintasi oleh para pemudik. Pengemudi angkutan umum, nantinya dicek urine maupun alkohol.
“Jalur-jalurnya seperti jalan yang berlobang, jalan yang memang membahayakan, ada gangguan-gangguan di jalan, ini kan menjadi sasaran dan kita akan bekerja sama dengan stakeholder terkait,” kata Latif.
Dalam pelaksanaan operasi ini, Latif juga menegaskan bahwa polisi tidak lagi melakukan razia dan penilangan secara manual. Polisi disebutnya akan melakukan penilangan secara otomatis melalui electronic traffic law enforcement (ETLE).
“Nah, untuk penegakan hukum, sekali lagi saya sampaikan, penegakan hukum ini sudah kita serahkan kepada ETLE. ETLE statis maupun ETLE mobil,” ucapnya.
Dalam apel gelar pasukan pembukaan Operasi Keselamatan Jaya ini, turut hadir Penjabat (Pj) Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Teguh Setyabudi.
Teguh menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKJ akan mendukung pelaksanaan operasi ini dengan mengerahkan personel Dinas Perhubungan (Dishub), menyediakan mobil derek, dan juga pemeriksaan terhadap kendaraan.
“Dari Dinas Perhubungan, kita menerjunkan paling tidak 100 personel Dinas Perhubungan. Kemudian juga dengan tentu saja ada juga mobil derek dan juga kemudian untuk uji atau cek kendaraan,” ujar Teguh di Polda Metro Jaya, Senin.
Penulis: Naufal Majid
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama