tirto.id - Beredar kabar di internet, baik di media sosial dan portal berita, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mencalonkan Joko Widodo maju sebagai calon anggota DPR. Beberapa portal berita mengangkat kabar ini dalam model click-bait.
Kabar itu dilengkapi dengan gambar. Pada bagian kiri, gambar ada lambang dan nomor urut PKS, tiga kolom kotak dengan ilustrasi paku terarah pada nomor satu dengan keterangan tulisan: H. Joko Widodo. Di bagian kanan terdapat foto satu sosok berpeci hitam.
Sementara itu, dalam keterangan di bagian bawah, disebutkan bahwa H. Joko Widodo adalah caleg DPRD Provinsi dengan daerah pemilihan Jawa Tengah II yang meliputi Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, dan Kota Salatiga.
Benarkah informasi atas gambar yang beredar itu? Atau ia hanya sekadar lelucon bernada satire?
Konfirmasi
Tirto menghubungi H. Joko Widodo (25/7), sosok dari gambar yang beredar itu. Dia membenarkan bahwa gambar itu adalah dirinya.
Joko menyatakan bahwa dirinya memang caleg PKS untuk maju di DPRD Provinsi Jawa Tengah, Dapil 2 (Kab. Kendal, Kab. Semarang, Kota Salatiga). Namun, dia memberi catatan: dia masih menunggu hasil akhir atas Daftar Caleg Tetap (DCT) dari penyelenggara pemilu.
"Ya saya kan mengajukan, tapi belum selesai [prosesnya] ya. Syaratnya sudah dilengkapi. Di Dapil 2 (Jawa Tengah) itu Kendal, Kab Semarang sama Kota Salatiga. Itu DPRD (Jawa Tengah)" jawabnya.
Terkait dengan gambar yang beredar luas itu, Joko mengaku kebingungan, tidak mengerti mengapa hal itu bisa terjadi. Dia mengungkapkan bahwa pada beberapa waktu lalu dirinya memang sedang meminta untuk dirancangkan kartu nama. Namun, ia tak yakin apakah permintaan kepada perancang itu ada hubungannya dengan keramaian ini.
"Iya, saya juga enggak tahu. Kemarin kan awalnya minta mendesainkan kartu nama, tiba-tiba kok bisa jadi viral begitu".
Yang jelas, Joko menekankan bahwa dirinya masih menunggu hasil resmi DCT peserta pemilu 2019.
Joko sendiri menyatakan diri bukan orang baru untuk terlibat dalam pemilu. Sejak 1999, dirinya mengaku sudah terlibat dan maju menjadi caleg. Begitu juga dengan pemilu pada 2004 dan 2009. Bahkan, pada 2010, dirinya menjadi calon Bupati Boyolali, tapi gagal.
Terakhir, pada 2014, H. Joko Widodo menjadi caleg PKS untuk DPR RI Dapil Kalimantan Tengah. Faktanya, Joko belum pernah menang satu kali pun sejak 1999.
"Belum [sembari tertawa]. Ya maju terus, kita ditugaskan" ucapnya.
Ada Lebih dari Satu Joko Widodo
Sementara itu, Ketua DPD PKS Kab Semarang Ahmad Rifai saat dihubungi Tirto (25/7) membenarkan sosok bernama H. Joko Widodo dari PKS itu. Bahkan, selain sosok dalam gambar yang beredar, ada nama Joko Widodo lainnya.
"Ya, betul. Dari PKS memang ada caleg bernama Joko Widodo. Dapil 1 Kabupaten Semarang. Yang caleg Dapil Jateng 2 juga ada yang bernama Joko Widodo. Jadi, dari PKS ada dua nama Joko Widodo," ucapnya.
Joko Widodo kedua dari PKS adalah anggota DPRD Kabupaten Semarang periode 2014-2019. Saat dihubungi Tirto (25/7) untuk dimintai klarifikasi, dirinya memberi informasi yang sama. Di wilayah Jawa Tengah, PKS disebutnya memang punya beberapa kader dengan nama Joko Widodo.
"Ya mas, kebetulan PKS punya beberapa kader dengan nama Joko Widodo," jawabnya.
Selain Joko Widodo yang beredar dalam gambar, Joko Widodo yang kedua menyebut satu nama lagi. Namun, menurutnya, sosok tersebut sudah lama tidak aktif dalam kegiatan partai.
Jika Joko yang pertama maju di Dapil 2 Jawa Tengah, Joko yang kedua ini akan maju di Dapil 1 Kabupaten Semarang (Ungaran Barat, Ungaran Timur dan Bergas) pada pemilu 2019 nanti.
"Partai sudah memerintahkan untuk masih maju dari Dapil 1 Kab. Semarang," katanya.
Kesimpulan
Setelah melalui serangkaian konfirmasi yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa benar ada nama Joko Widodo sebagai kader PKS. Ia akan maju sebagai caleg pada pemilu 2019, meski seperti yang diakuinya, Joko belum secara resmi dicalonkan. Kepastian akhir mesti berdasarkan data DCT dari penyelenggara pemilu.
Informasi yang beredar tentang pencalonan Joko Widodo masuk dalam kategori infomasi benar (sahih), apabila informasi tersebut dilengkapi keterangan dan konfirmasi siapa Joko Widodo yang dimaksud.
Namun, ada pula informasi yang masuk dalam informasi satirik dan/atau humor, mengingat PKS salah satu partai oposisi (Presiden) Joko Widodo.
======
Tirtomendapat akses aplikasi CrowdTangle yang memungkinkan mengetahui sebaran sebuah unggahan (konten) di Facebook, termasuk memprediksi potensi viral unggahan tersebut. Akses tersebut merupakan bagian dari realisasi penunjukanTirto sebagai pihak ketiga dalam proyek periksa fakta.
News Partnership Lead Facebook Indonesia, Alice Budisatrijo, mengatakan, alasan pihaknya menggandengTirtodalam programthird party fact checkingkarenaTirto merupakan satu-satunya media di Indonesia yang telah terakreditasi oleh International Fact Cheking Networksebagai pemeriksa fakta.
Editor: Maulida Sri Handayani