Menuju konten utama

Pertamina Targetkan Kapasitas PLTP Geotermal 1.112 MW pada 2026

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), Pertamina menargetkan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) atau geothermal mencapai 1.112 MW pada 2026.

Pertamina Targetkan Kapasitas PLTP Geotermal 1.112 MW pada 2026
Dirut PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati didampingi Direktur Keuangan Pahala Mansury meninjau sejumlah stan pada Pertamina Geothermal Energy Digital Expo di Gedung Cakrawala, Jakarta, Rabu (12/12/2018). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso.

tirto.id - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menargetkan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) atau geothermal mencapai 1.112 MW pada 2026.

Direktur Utama PGE Ali Mundakir menjelaskan komitmen dan pengembangan terbaru PLTP itu sebelumnya juga disampaikan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla di sela-sela ajang Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE), Selasa (15/8/2019) lalu.

Gelaran IIGCE ke-7 yang dimulai 13 Agustus 2019 itu masih berlangsung di Jakarta Convention Center, Senayan, dan hari ini memasuki hari terakhir.

"PGE akan terus berkomitmen dalam pengembangan panas bumi dan menambah kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia dalam rangka pelaksanaan program energi mix pemerintah sesuai Kebijakan Energi Nasional," kata Ali Mundakir, lewat keterangan yang diterima Tirto, Kamis (15/8/2019).

Menurut Ali, pada 9 Agustus 2019, PGE melakukan telah first synchronize PLTP Lumut Balai Unit 1 Sumsel dengan kapasitas 55 MW. Ia menargetkan pada akhir Agustus ini Lumut Balai 1 bisa beroperasi komersial.

PGE sendiri kini telah mengelola 14 wilayah kerja panas bumi, baik yang dioperasikan sendiri maupun melalui skema joint operation contract (JOC) dengan perusahaan lain.

Wilayah kerja panas bumi yang dioperasikan sendiri ada lima area, dengan total kapasitas terpasang 617 MW yang terdiri atas Kamojang 235 MW di Jawa Barat, Ulubelu 220 MW di Lampung, Lahendong 120 MW di Sulawesi Utara, Karaha 30 MW di Jawa Barat, dan Sibayak 12 MW di Sumatera Utara.

PGE juga sedang mengembangkan panas bumi di Proyek Hululais, Bengkulu; Proyek Sungai Penuh, Jambi; dan PLTP unit 2 di Proyek Lumut Balai, Sumsel, serta tiga inisiasi eksplorasi di Proyek Seulawah, Aceh; Proyek Gunung Lawu, Jawa Tengah; dan Proyek Bukit Daun, Bengkulu.

"Kami menargetkan pada 2026 total kapasitas terpasang PGE bisa meningkat menjadi 1.112 MW," imbuhnya.

Dengan pembangkitan listrik panas bumi oleh PGE sebesar 617 MW, menurut Ali, Pertamina berpotensi menekan emisi sebesar 3,2 juta ton CO2 per tahun serta menghemat cadangan devisa migas 29 MBOEPD.

Sementara itu, dalam pemaparannya di depan peserta IIGCE, Rabu (14/8/2019), Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu menyampaikan pengembangan panas bumi menjadi salah satu dasar aspirasi Pertamina dalam kerangka pengembangan green energy.

"Dengan kontribusi Pertamina dalam kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia sebesar 96 persen yang 32 persen dikelola dan dilakukan sendiri Pertamina, serta 64 persen melalui skema JOC, maka panas bumi akan selalu menjadi salah satu fokus Pertamina dalam pengembangan green energy ke depannya," katanya.

Baca juga artikel terkait PLTP BERBASIS GEOTHERMAL atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Bisnis
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri