tirto.id - PT Pertamina saat ini masih melakukan pembersihan tumpahan minyak sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ) di Pantai Utara Karawang dan sekitarnya. Hasilnya, tumpahan minyak di pantai yang berhasil dikumpulkan mencapai hampir 5.000 ton yang ditaruh dalam karung-karung campuran minyak dan pasir.
“Total tonase 4.915.944 kg. Hampir 5.000 ton yang sudah dikumpulkan. Rata-rata berat karung itu 4,6 per kg,” ucap Incident Commander Proyek YYA I, Taufik Adityawarman dalam konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina pada Kamis (8/8/2019).
Taufik mengatakan karung-karung itu diperoleh dari sejumlah daerah yang sempat terdampak. Misalnya Desa Sedari dan Cemara Jaya di pesisir Jawa Barat. Lalu ada juga yang mencapai Pantai Pelangi (Jawa Barat), Mutiara (DKI Jakarta), dan Samudra (Jawa Barat).
Nantinya karung-karung ini akan diserahterimakan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menjalani penanganan limbah B3.
Di samping itu, Taufik mengatakan karung-karung ini juga akan diproses di Marunda dengan melibatkan juga PT Pertamina Patra Niaga.
Selain penanganan di darat, Taufik mengatakan Pertamina telah mengumpulkan hampir 4.000 barel minyak selama penyedotan yang dilakukan di laut.
Sejak tumpahan minyak terjadi pada Juli 2019 lalu, setidaknya sejumlah minyak itu telah ditampung dari hasil tangkapan pelampung penangkap minyak atau oil boom yang disebar di sekitar anjungan dan digerakan oleh kapal.
“Dari tanggal 20 Juli 2019 ada hampir 3.965,71 barel. Itu dari tangki selama proses skimming atau penyedotan,” ucap Taufik.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri