Menuju konten utama

Periodisasi Sejarah Nasional Baru akan Sampai Pelantikan Prabowo

Itu adalah pemutakhiran setelah SNI edisi lama periodisasinya ditutup di masa Pemerintahan Habibie.

Periodisasi Sejarah Nasional Baru akan Sampai Pelantikan Prabowo
Menteri Kebudayaan Fadli Zon memberikan keterangan saat konferesi pers delegasi Indonesia pada Cannes International Film Festival di Jakarta, Selasa (6/5/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/Spt.

tirto.id - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengungkapkan bahwa periodisasi dalam babon sejarah nasional yang baru akan mencakup hingga pelantikan Presiden Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024. Hal ini diungkap Fadli dalam Rapat Kerja bersama Komisi X di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).

“Sampai era Pak Jokowi akhir dan pelantikan Pak Prabowo. Sampai pelantikan aja mungkin, sampai tanggal 20 Oktober 2024 ya,” ujar Fadli.

Fadli mengatakan bahwa itu adalah pemutakhiran setelah Sejarah Nasional Indonesia (SNI) edisi lama periodisasinya ditutup pada masa Presiden ke-3 RI, Bacharuddin Jusuf Habibie.

Selain itu, Fadli menegaskan bahwa tidak ada istilah sejarah resmi terkait proyek penulisan SNI yang baru. Pemerintah juga tidak melabelinya sebagai sejarah resmi, meski mereka yang mengerjakan proyek ini.

"Kalau ada yang menyebut official history atau sejarah resmi, ya itu mungkin hanya ucapan saja. Tetapi, tidak mungkin yang ditulis ini adalah sejarah resmi. Tidak ada itu," kata Fadli.

Lebih lanjut, Fadli menyebut bahwa SNI edisi baru akan terdiri dari 10 jilid yang periodisasinya dimulai dari masa awal kehidupan manusia purba di Nusantara. Dia pun mengonfirmasi bahwa istilah "prasejarah" diganti karena mengesankan bahwa sejarah Indonesia baru dimulai dari abad ke-4.

Jilid-jilid berikutnya akan mencakup era hubungan Nusantara dengan jaringan perdagangan global India, Cina, dan Timur Tengah; interaksi dengan Barat; era Penjajahan; masa Pergerakan Kebangsaan; Perang Kemerdekaan; masa gejolak dan ancaman integrasi; Orde Baru (1967–1998); dan era Reformasi (1999–2024).

Penulisan SNI edisi baru, menurut Fadli, melibatkan sejarawan-sejarawan yang kompeten.

Baca juga artikel terkait SEJARAH INDONESIA atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Flash News
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Fadrik Aziz Firdausi