Menuju konten utama
Dukung Rahaf Alqunun

Perempuan Australia Gelar Protes dengan Bertelanjang Dada

Empat perempuan Australia yang menamai diri “Secret Sisterhood” menggelar protes dengan bertelanjang dada guna mendukung Rahaf Alqunun.

Perempuan Australia Gelar Protes dengan Bertelanjang Dada
Kepala Polisi Imigrasi Mayjen Surachate Hakparn, kanan, berjalan dengan wanita Saudi Rahaf Mohammed Alqunun. AP/ Polisi Imigrasi,

tirto.id - Empat perempuan Australia melakukan protes telanjang dada di luar gedung Konsulat Arab Saudi, Martin Place, Sydney, pada Kamis (10/1/2019). Protes itu dilakukan untuk membela Rahaf Mohammed Alqunun.

Rahaf Alqunun, remaja 18 tahun yang mendapat perhatian dunia setelah melarikan diri dari keluarganya di Arab Saudi saat orang tuanya berlibur di Kuwait. Dirinya diancam dibunuh jika meninggalkan Islam. Rahaf memutuskan pergi ke Australia untuk mencari suaka.

Empat demonstran itu hanya berpakaian jeans sambil membawa poster-poster bertuliskan “IZINKAN DIA MASUK [AUSTRALIA]”, “RAHAF PAHLAWAN PERSAUDARAAN PEREMPUAN”, “PEREMPUAN BERANI + AMAN”, dan “SEMUA PEREMPUAN BEBAS + AMAN”.

Melansir AP News, empat perempuan ini menamai diri mereka “Secret Sisterhood”. Pendirinya Jacquie Love mengatakan protes telanjang dada itu dilakukan dengan alasan perempuan harus dapat mengekspresikan diri secara bebas dan aman. Juga agar pemerintah Australia memberi suaka bagi Rahaf dan mengakui semua penindasan perempuan di mana pun.

“Rahaf telah menjadi simbol perempuan di seluruh dunia yang mencoba membebaskan diri dari penindasan,” kata Love dikutip dari media Australia, News.com.au.

“Tak seorang pun harus hidup dalam ketakutan, hanya karena mereka perempuan,” tambahnya.

Kasus Rahaf menyoroti hak-hak perempuan di Arab Saudi. Beberapa perempuan Saudi melarikan diri dari keluarga karena beberapa sebab—seperti pelecehan dan penyiksaan. Lalu mencari suaka di luar negeri. Aktivis HAM mengatakan banyak sekali kasus serupa yang tidak dilaporkan.

Saat ini Rahaf berada dalam lindungan badan pengungsian PBB (UNHCR) setelah status pengungsinya dikatakan valid. Kementerian Dalam Negeri Australia akan mempertimbangkan Rahaf memperoleh visa kemanusiaan untuk bisa tinggal di Australia.

Sebelum UNHCR menyerahkan kasus Rahaf ke pemerintah Australia, Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton mengatakan tidak ada perlakuan istimewa untuk Rahaf. Ia akan ditangani sebagaimana pengungsi UNHCR lainnya.

Rahaf juga mengajukan meminta ke Australia, Kanada, USA, Inggris, dan Eropa lainnya. Meminta Donald Trump, Menteri Luar Negeri UK Jeremy Hunt, dan advokat HAM untuk melakukan intervensi.

“Tolong aku butuh kalian semua. Aku berteriak untuk mendapat bantuan kemanusiaan,” Rahaf meminta.

Secret Sisterhood juga membuat akun GoFundMe yang pada Kamis ini pukul 15.00 WIB telah mengumpulkan dana sebesar 3.710 dolar untuk Rahaf.

Mereka berharap protes tersebut dapat menginspirasi pemerintah Australia untuk mengabulkan permintaan visa Rahaf dan perempuan lainnya yang memiliki kasus yang sama.

Baca juga artikel terkait PENCARI SUAKA atau tulisan lainnya dari Isma Swastiningrum

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Isma Swastiningrum
Penulis: Isma Swastiningrum
Editor: Yantina Debora