Menuju konten utama

Perbedaan Kopi Arabika & Robusta: Mulai dari Rasa hingga Harga Jual

Peredaan kopi arabika dan robusta mulai dari rasa, harga jual, hingga tingkat kandungan kafein.

Perbedaan Kopi Arabika & Robusta: Mulai dari Rasa hingga Harga Jual
Ilustrasi kopi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Bagi penikmat kopi, istilah arabika maupun robusta pasti sudah tidak asing lagi. Kedua jenis biji kopi tersebut merupakan bagian dari famili tumbuhan yang disebut Rubiaceae.

Dalam famili ini akan ditemukan enam ribu spesies. Para ahli botani menganggap seluruh biji-bijian tersebut sebagai tanaman kopi, tapi jenis kopi yang dapat diminum hanya dua, yaitu arabika dan canaphera (disebut juga robusta).

Perbedaan Kopi Arabika dan Robusta

Kedua jenis kopi ini tentu memiliki perbedaan dari segi bentuk, pertumbuhan dan rasa. Berikut adalah perbedaan kopi arabika dan robusta:

1. Kualitas rasa

Dikutip dari laman Perk Coffe, kopi arabika memiliki kafein yang lebih sedikit dibanding robusta, tetapi kopi jenis arabika seringkali diakui dari segi kualitas rasa yang lebih baik, hal ini karena arabika cenderung memiliki rasa yang lebih lembut dan manis.

Oleh sebab itu, kopi jenis arabika lebih cocok disajikan sebagai single kopi origin supaya penikmat kopi dapat menikmati rasa asli dari kopi arabika.

Sebaliknya kopi jenis robusta memiliki rasa yang kuat, kasar, dan cenderung lebih pahit. Tetapi meskipun pahit, biji kopi robusta disajikan dalam bentuk espresso blend karena ia memproduksi krema yang lebih baik dibandingkan arabika.

Krema ialah lapisan krim berwarna kuning yang muncul saat pertama kali ekstraksi espresso.

2. Pertumbuhan tanaman

Dari segi kemampuan produksi tanaman, robusta lebih unggul dan mudah ditemui. Hal itu disebabkan varietas tanaman kopi jenis ini memiliki imunitas yang lebih kuat terhadap penyakit serta kapasitas produksi yang lebih banyak.

Selain itu robusta dapat tumbuh subur di dataran yang lebih rendah dengan kelembapan yang lebih tinggi.

Sebaliknya, varietas kopi arabika lebih sulit ditanam serta cenderung rawan penyakit, jamur dan hama lainnya jika ditanam di dataran rendah.

Selain itu untuk menanamnya, diperlukan lahan yang lebih luas serta waktu matang yang jauh lebih lama, dikutip dari laman Tanamera Coffee.

3. Bentuk dan harga jual

Meskipun terlihat sama, kedua jenis biji kopi tersebut memiliki bentuk yang berbeda. Kopi Robusta berbentuk lebih bulat sedangkan biji kopi Arabika cenderung agak lonjong.

Pada ketinggian tanaman, kopi robusta dapat tumbuh hingga 4,5 – 6 meter, sedangkan tanaman kopi arabika hanya mencapai 2,5 - 4,5 meter, demikian dikutip dari laman Coffeland Indonesia.

Mengenai perbandingan harga, kopi jenis arabika tentu lebih mahal dibandingkan robusta. Hal itu dikarenakan kualitas rasa yang lebih baik serta proses penanaman atau perawatan yang sulit dan lama.

4 Tingkat kafein dan asam klorogenik

Kandungan kafein pada dalam kopi robusta berkisar antara 2,2 sampai 2,7 persen, sedangkan kafein pada kopi arabika hanya berkisar 1,1 sampai 1,5 persen.

Asam klorogenik juga lebih banyak dimiliki oleh kopi robusta. Asam klorogenik pada kopi robusta dihasilkan oleh mekanisma perlindungan diri untuk mengusir hama dan penyakit.

Tingginya kandungan asam klorogenik dapat mempengaruhi rasa yang tidak diinginkan pada secangkir kopi.

Baca juga artikel terkait KOPI ARABIKA atau tulisan lainnya dari Mochammad Ade Pamungkas

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Mochammad Ade Pamungkas
Penulis: Mochammad Ade Pamungkas
Editor: Dhita Koesno