Menuju konten utama

Perbedaan Antigen dan Antibodi pada Tubuh Serta Jenis-Jenisnya

Beda antigen dan antibodi yang ada di dalam tubuh serta jenis-jenisnya.

Perbedaan Antigen dan Antibodi pada Tubuh Serta Jenis-Jenisnya
Petugas Puskesmas melakukan imunisasi kepada pelajar SD di RPTRA Teratai, Tebet, Jakarta, Selasa (20/10/2020). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso.

tirto.id - Antigen adalah zat yang akan memicu sistem imunitas tubuh untuk menghasilkan antibodi. Saat benda asing seperti virus atau bakteri dan bahan kimia tertentu masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan mengenali protein dan polisakarida yang ada di permukaan bakteri serta virus tersebut. Protein dan polisakarida asing itu bersifat antigen.

Di dalam antigen pun ada bagian yang disebut epitop dengan fungsi merangsang respons imunitas sehingga menginduksi pembentukan antibodi.

Antigen yang berupa virus, bakteri atau zat kimia tertentu masuk bersama dengan makanan, minuman, kotoran, debu, polusi, dan lainnya ke dalam tubuh serta sifatnya merusak.

Antibodi adalah sistem kekebalan atau imunitas tubuh yang bertugas mengenali antigen, lalu memperbanyak diri sebanyak jumlah antigen yang masuk. Antigen ini dicegah agar tidak berkembang dan gagal menimbulkan penyakit infeksi.

Antibodi

Antibodi (disebut juga imunoglobulin) ada di dalam aliran darah. Ia bekerja menjaga tubuh sebagai pertahanan sistem imunitas. Antibodi adalah protein plasma yang dihasilkan oleh sel B. Sel B berkembang dari limfosit yang berdiferensiasi menjadi sel plasma. Antibodi diproduksi oleh sel plasma.

Dikutip dari sumberbelajar.belajar.kemendikbud.go.id Antibodi mencegah antigen menyebabkan penyakit. Setelah antibodi mengalahkan antigen, maka ia akan memperbanyak diri. Namun hasil perbanyakan antibodi ini tidak berdiferensiasi sehingga disebut Sel Memori B (bukan sel B).

Sel Memori B dapat digunakan dalam respon imunitas sekunder atau mengenali antigen yang sama di masa mendatang.

Antibodi berbentuk menyerupai antigen yang masuk dalam tubuh. Antibodi sengaja meniru bentuk antigen, dengan tujuan untuk bisa menempel dan merusak antigen tersebut.

Saat antigen masuk dalam tubuh, maka ada sel makrofag yang mengenalinya sebagai benda asing. Sel makrofag disebut juga sel penyaji antiagen.

Makrofag lalu membawa antigen pada sel T helper, untuk membentuk respon pertahanan tubuh. Sel T helper lalu mengaktivasi sel B dan sel T sitotoksik, laman vlm.ub.ac.id menjelaskan.

Sel B kemudian menghasilkan antibodi dalam plasma darah dan limfa (ekstraseluler).

Sementara Sel T sitotoksik, melisiskan sel-sel yang sudah terinfeksi antigen (intraseluler).

Sel B yang bertugas menghasilkan antibodi, akan memperbanyak diri. Perbanyakan ini sebagian bertugas melawan antigen. Sebagian lagi akan menyimpan memori menjadi sel B memori (respon imunitas sekunder).

Sel B memori ini kelak akan langsung memproduksi antibodi yang sama, jika antigen yang sama menyerang tubuh lagi.

Jenis Antibodi

Immunoglobulin A (IgA)

Adalah antibodi yang terlibat dalam proses terjadinya reaksi alergi. Jenis ini paling banyak ditemukan.

Immunoglobulin E (IgE)

Antibodi yang terdapat dalam aliran darah, dengan jumlah terbatas. Jika terjadi peradangan akibat alergi, maka antibodi ini akan bertambah.

Immunoglobulin G (IgG)

Banyak ditemukan dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Jika antigen masuk ke tubuh, sel-sel darah putih akan mengenali dan segera membentuk antibodi IgE untuk melawan.

Immunoglobulin M (IgM)

Antibodi IgM akan dibentuk tubuh saat tubuh pertama kali terinfeksi bakteri atau virus. Ini bentuk pertahanan pertama tubuh saat melawan infeksi.

Baca juga artikel terkait ANTIGEN atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Dipna Videlia Putsanra