tirto.id - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengklaim militer Rusia berencana meluncurkan serangan rudal baru ke negaranya. Dia memperingatkan pasukan pertahanan dan warga negara Ukraina agar bersiap menghadapi serangan itu.
“Kami memahami bahwa ‘teroris’ sedang mempersiapkan serangan baru. Kami tahu itu pasti. Dan selama mereka memiliki rudal, mereka tidak akan berhenti,” kata Zelenskyy dalam pidato Minggu malam seperti dikutip The Guardian, Senin, 28 November 2022.
Sementara itu, Kepala perusahaan energi nuklir milik negara Ukraina, Petro Kotin mengatakan, ada tanda-tanda bahwa pasukan Rusia bersiap meninggalkan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang diduduki pasukan Moskow bulan Maret.
"Dalam beberapa minggu terakhir kami secara efektif menerima informasi bahwa tanda-tanda telah muncul bahwa mereka mungkin bersiap untuk meninggalkan (pabrik)," kata Petro Kotin, di televisi nasional pada hari Minggu.
“Orang mendapat kesan bahwa mereka mengemasi tas mereka dan mencuri semua yang mereka bisa,” tambahnya.
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-278 Invasi
Kantor berita Rusia, TASS melaporkan pada hari ini, Senin, 28 November 2022, Kementerian Pertahanan Rusia memposting video yang menunjukkan tim tempur howitzer Akatsiya memusnahkan pos pengamatan tentara Ukraina selama operasi militer khusus.
“Dengan bantuan kendaraan udara tak berawak, pengintaian telah mengungkap pos pengamatan musuh baru yang terletak di dekat garis pertempuran. Tugas artileri adalah memusnahkannya dalam waktu sesingkat mungkin. Untuk tujuan ini, senjata artileri Akatsiya adalah dipindahkan ke posisinya," kata kementerian itu dalam sebuah komentar.
Sementara itu, ratusan warga Ukraina melarikan diri dari kota Kherson pada hari Minggu saat Rusia meningkatkan intensitas tembakannya. Ukraina sudah berhasil membebaskan Kherson dari pasukan Rusia, tetapi penduduknya kekurangan air, pemanas, dan listrik.
Evakuasi dimulai pekan lalu di tengah kekhawatiran bahwa kerusakan infrastruktur akibat perang terlalu parah bagi orang untuk bertahan selama musim dingin yang keras di Ukraina.
Eksodus tersebut diperparah oleh penembakan Rusia, yang telah menewaskan 32 warga sipil sejak pasukan Moskow meninggalkan kota itu pada 9 November.
Walikota Kyiv, Vitali Klitschko terlibat perdebatan dengan Presiden Zelenskiy dan sekutunya tentang bagaimana membantu warga mengatasi pemadaman listrik.
Mantan petinju profesional itu mengatakan, sekitar 430 "pusat pemanasan" bisa membantu penduduk mengatasi dampak serangan Rusia terhadap pembangkit listrik, dan lebih dari 100 pusat tambahan direncanakan jika terjadi kondisi ekstrem.
Sedangkan Zelenskiy sebelumnya mengatakan Kyiv tidak berbuat banyak untuk membantu warga. Klitschko mengatakan sekutu Zelenskiy telah terlibat dalam "manipulasi" upaya membantu kota tersebut dalam musim dingin.
“Saya tidak ingin terlibat dalam pertarungan politik, apalagi dalam situasi saat ini,” katanya dalam video yang diunggah di Telegram pada Minggu.
“Itu tidak masuk akal. Ada yang harus kulakukan di kota.”
Editor: Iswara N Raditya