tirto.id - Rusia tampaknya akan menghadapi tantangan serius mengingat beberapa negara dikabarkan ingin membantu Ukraina. Menurut berita terbaru, Inggris sedang mempertimbangkan untuk memasok beberapa tank Challenger 2 ke Ukraina untuk melawan Rusia.
Amerika Serikat, lapor The Guardian, juga mempertimbangkan untuk mengirim kendaraan tempur lapis baja Stryker ke Ukraina. Kemungkinan, keputusan itu akan diumumkan minggu depan.
Sedangkan Jerman belum punya rencana mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina. Hal itu disampaikan Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck.
Langkah Jerman tampaknya hampir sama dengan sikap Italia yang tidak akan membuat keputusan untuk memasok senjata baru ke Ukraina sampai bulan depan.
Berita Perang Rusia-Ukraina Hari ke-321
Seperti dilaporkan Al Jazeera hari ini, Selasa, 10 Januari 2023, sebuah rudal Rusia menghantam pasar desa di Shevchenkove, Kharkiv sehingga menewaskan dua orang dan melukai empat lainnya, termasuk gadis berusia 10 tahun.
Di sisi lain, pasukan Ukraina mengaku menangkis serangan Rusia di Bakhmut dan kota-kota lain di daerah timur Donbas.
Wartawan Al Jazeera, Charles Stratford melaporkan langsung dari ibu kota Ukraina, Kyiv. Dia mengatakan, ada pertempuran sengit di sekitar Bakhmut, beberapa kilometer dari Soledar, kota penambang garam yang diperebutkan selama bulan terakhir.
Menurut laporan The Guardian, Wakil Menteri Pertahana Ukraina, Hanna Maliar, pasukan Rusia terus melakukan beragam cara agar bisa maju ke kota Soledar. Dalam beberapa hari terakhir, Rusia terus fokus menyerang Soledar.
Jika Rusia berhasil merebut Soledar, maka Ukraina bisa berada dalam bahaya karena bisa dikepung oleh pasukan Rusia sekaligus memberi Moskow jalan yang potensial untuk menyerang kota itu.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan, pasukannya terus memukul mundur serangan tentara Rusia di Kota Bakhmut, wilayah Donbas timur. Tentara Ukraina terus bertahan di dekat Soledar, tetapi dalam kondisi sulit.
“Meskipun sebagian besar kota [Bakhmut] telah dihancurkan oleh serangan Rusia, tentara kami terus menerus memukul mundur upaya Rusia untuk maju. Soledar bertahan, meskipun ada kehancuran yang lebih besar dan keadaan menjadi sangat sulit,” kata Zelenskyy.
Kantor berita Rusia, TASS, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memberikan sinyal yang memungkinkan NATO mengirim tank-tank berat ke Ukraina.
“Tidak, saya tidak mengesampingkan itu. Tapi saya juga tidak bisa menjanjikan apa pun,” kata Stoltenberg.
Dia memperkirakan, perang di Ukraina mungkin berlangsung lama. Menurut dia, peningkatan pengiriman senjata adalah jalan menuju perdamaian bagi Ukraina.
“Kemungkinan besar, perang ini akan berakhir di meja perundingan. Apa yang dapat dicapai Ukraina akan bergantung pada keseimbangan kekuatan di lapangan. Jika kita ingin Ukraina tetap independen, maka kita harus terus memasoknya dengan senjata,” ungkap Stoltenberg.
Editor: Iswara N Raditya