tirto.id - Dunia sastra Indonesia berduka. Penyair, Joko Pinurbo, meninggal dunia, Sabtu (27/4/2024) hari ini. Budayawan, Goenawan Mohamad, melalui akun X-nya, mengabarkan kepergian penyair kelahiran Sukabumi tersebut.
"Tuhan yang merdu, terimalah kicau burung dalam kepalaku" // Djoko Pinurbo, penyair utama kita, meninggal pagi ini di Yogya dalam usia 62. Puisinya yang tenang dan sederhana, tak mudah dilupakan. RIP," tulis Goenawan dikutip Tirto, Sabtu (27/4/2024)
Berdasarkan selebaran kabar duka yang diterima kontributor Tirto, Joko Pinurbo meninggal pada Sabtu pagi pukul 06.03 WIB di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.
Jenazah penyair yang akrab disapa Jokpin tersebut direncanakan akan dimakamkan di Sleman, Yogyakarta pada Minggu, (28/4/2024) besok. Kabar pelaksanaan pemakaman tersebut telah dikonfirmasi oleh budayawan Butet Kertaradjasa.
"Ya, benar," kata Butet ketika dihubungi.
Philipus Joko Pinurbo merupakan sastrawan tersohor Indonesia yang telah menelurkan banyak puisi sepanjang kariernya sebagai penyair.
Puisi-puisi pria kelahiran 11 Mei 1962 tersebut memberikan warna dan gaya berpuisi yang khas dengan kesederhanaan dan kedekatannya dengan kehidupan manusia.
Beberapa karyanya yakni Celana (1999), Di Bawah Kibaran Sarung (2001), Hadus, aku di-follow (2013), Srimenanti (2019), hingga Tak ada Asu di Antara Kita: Kumpulan Cerpen (2023).
Lewat karya-karyanya, Joko Pinurbo diberikan sejumlah penghargaan prestisius seperti Penghargaan Puisi Terbaik Dewan Kesenian Jakarta, Hadiah Sastra Lontar, dan menjadi tokoh sastra versi majalah Tempo.
Editor: Intan Umbari Prihatin