tirto.id - Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, meminta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk melakukan evaluasi kerja dalam prevalensi stunting.
Menurutnya, indikator yang menjadi penghambat percepatan penurunan prevalensi stunting harus segera ditemukan.
Dalam paparannya, Ma'ruf Amin menyebut target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 termasuk prevalensi stunting 14 persen di 2024.
“Saya minta faktor-faktor yang menyebabkan capaian penurunan stunting semakin melambat dalam dua tahun terakhir ini, agar diidentifikasi dan dinavigasi,” kata Ma'ruf Amin dalam pidatonya pada Rapat Kerja Nasional Bangga Kencana yang digelar oleh BKKBN di Auditorium BKKBN, Kompleks Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis siang (25/4/2024).
Sebagai tindak lanjut upaya peningkatan angka prevalensi stunting, Ma'ruf Amin menekankan mitigasi sejak awal di level keluarga.
Menurutnya, hal itu dilakukan sejak awal di tingkat keluarga, dengan memastikan pemenuhan gizi bagi setiap anggota rumah tangga, ASI eksklusif bagi bayi usia 0-6 bulan, akses sanitasi dan air minum yang aman, perilaku hidup bersih dan sehat, serta pengasuhan yang layak.
“Keluarga juga harus lebih proaktif untuk mendapatkan akses layanan kesehatan, seperti pemeriksaan ibu hamil secara rutin, imunisasi, dan pemantauan tumbuh kembang bagi anak-anak secara berkala,” ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa BKKBN harus dibantu oleh seluruh kementerian dan lembaga dalam upaya penurunan angka stunting. Ia berpesan untuk fokus pada strategi dan pendekatan terhadap pencegahan terjadinya stunting baru, tanpa mengurangi intervensi pada anak stunting.
“Arahkan berbagai intervensi kebijakan pada hal-hal yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk mempercepat penurunan stunting,” kata Ma'ruf Amin.
Di masa transisi kepemimpinan presiden dan wakil presiden saat ini, Ma'ruf Amin berpesan agar komitmen dan visi pimpinan terhadap program penurunan stunting, baik di pusat maupun daerah harus tetap terjaga.
“Mari jaga dan perkuat kerja sama, sinergi, dan kolaborasi, menuju Indonesia bebas stunting,” pungkasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi