Menuju konten utama

Penjualan Motor Nasional Anjlok 43,6% Selama 2020

Penjualan sepeda motor secara nasional hanya 3.660.616 unit selama tahun 2020.

Penjualan Motor Nasional Anjlok 43,6% Selama 2020
Ilustrasi Kredit Motor. foto/istockphoto

tirto.id - Penjualan sepeda motor mengalami penurunan tajam selama tahun pandemi. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat, angka penjualan sepeda motor secara domestik sepanjang 2020 hanya 3.660.616 unit. Ini berarti turun hingga 2.826.844 atau 43,6% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari sisi ekspor, penurunannya tidak setajam penjualan secara nasional. Mengutip laman resmi AISI, Selasa (26/1/2021), pada tahun 2020 Indonesia berhasil mengirim 700.392 unit atau turun hingga 13,6% dibandingkan ekspor pada tahun sebelumnya.

Mengawali tahun 2020, penjualan sepeda motor sebenarnya cukup stabil. Penurunan penjualan mulai terasa pada bulan April 2020, atau setelah pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk meredam dampak pandemi. Pada April, penjualan sepeda motor anjlok menjadi134.252 unit, dibandingkan penjualan pada Maret sebanyak 620.963 unit.

Penurunan penjualan berlanjut ke bulan berikutnya. Pada Mei 2020 penjualan sepeda motor anjlok paling dalam, hanya tercatat sebanyak 27.502 unit. Padahal pada Mei 2019, penjualan motor mencatat angka hingga 561.657 unit.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto sempat mengungkap seluruh sektor lapangan usaha penyumbang PDB terbesar seperti industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi dan pertambangan mengalami penurunan tingkat pertumbuhan pada periode April-Mei-Juni 2020.

"Situasi ini ikut memperlambat kinerja kelompok pengeluaran seperti konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, ekspor dan impor," kata Suhariyanto, seperti dilansir dari Antara.

BPS mencatat, kinerja konsumsi rumah tangga terkontraksi hingga hanya tumbuh 2,84 persen. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu konsumsi rumah tangga masih tumbuh 5,02 persen. Penurunan daya beli yang tercermin dari perlambatan konsumsi masyarakat ini lah yang turut menyumbang penjualan penurunan penjualan sepeda motor.

"Penjualan mobil dan sepeda motor terkontraksi," kata Suhariyanto.

Kondisi ini, tentu menjadi perhatian pemerintah. Meski penjualan sepeda motor mulai beranjak naik, akan tetapi realisasinya belum bisa menyamai kondisi normal sebelum pandemi.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso mengatakan, OJK terus berupaya memberikan insentif guna mendorong pemulihan ekonomi termasuk salah satunya di sektor industri sepeda motor.

"OJK siap untuk memberikan insentif apabila ini tentunya sangat terukur. Agar masyarakat nanti sudah bangkit, kita dorong berupa konsumsi yang sekunder ini jadi golongan yang luar biasa untuk mepercepat pertumbuhan. Terutama tadi ada kaitannya dengan penjualan motor belum pulih mobil juga," kata Wimboh dalam acara diskusi Bisnis Indonesia Business Challenges 2021 Akselerasi Pemulihan Ekonomi, Selasa (26/1/2021).

Baca juga artikel terkait PENJUALAN SEPEDA MOTOR atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Otomotif
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti