Menuju konten utama

Penjelasan Polisi soal Penemuan Kerangka Manusia di Bantul

Kerangka manusia ditemukan di lahan tebu bulak, Pedukuhan, Kabupaten Bantul, Senin (17/3/2025) pagi.

Penjelasan Polisi soal Penemuan Kerangka Manusia di Bantul
Proses evakuasi kerangka manusia yang ditemukan di kebun lahan tebu bulak Kaligondang Sumbermulyo milik PG Madukismo, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, DIY pada Senin (17/3/2025). FOTO/Polres Bantul

tirto.id - Kerangka manusia ditemukan di lahan tebu bulak, Pedukuhan Kaligondang, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Senin (17/3/2025).

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana, mengatakan kerangka manusia itu ditemukan di kebun tebu milik PG Madukismo. Kerangka ditemukan oleh pekerja perkebunan dalam kondisi tidak terkubur.

"Kerangka tidak terkubur dan ditemukan oleh pekerja bernama Ngatinem yang mau memupuk," kata Jeffry dihubungi Tirto, pada Senin (17/3/2025).

Jeffry menjelaskan Ngatinem menemukan kerangka manusia tersebut pada Senin pagi sekira pukul 06.00 WIB. Kebun ini tidak dalam kondisi terbengkalai.

"Kebun itu sudah digarap, lokasinya di Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul," ucap Jeffry.

Semula Ngatinem ragu kerangka tersebut bagian tubuh manusia. Dia lantas mencoba mendekat dan dugaannya benar bahwa itu merupakan tengkorak manusia.

"Kemudian [Ngatinem] melaporkan peristiwa [temuannya] tersebut kepada Pak Wajino," tutur Jeffry.

Saat ditemukan, tulang atas tangan kiri terpisah sejauh 3 meter. Sedangkan, tulang kaki sebelah kiri terpisah sejauh 1,5 meter dari kerangka badan.

"Banyak kemungkinan [alasan tulang terpencar], bisa dikoyak hewan atau akibat alam. Tapi kami fokuskan ke penyelidikannya," kata Jeffry.

Selanjutnya, laporan dilanjutkan ke mandor kebun yang bernama Widodo yang kemudian menghubungi Polsek Bambanglipuro. Polsek Bambanglipuro kemudian melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP0 Bersama tim Inafis, Dokter Puskesmas Bambanglipuro, dan PMI Bantul.

dr Dinda Riki Martiyani Dewi yang memeriksa kerangka tersebut, memperkirakan kerangka manusia itu meninggal sekitar dua sampai tiga bulan lalu.

"Dilihat dari kerangka panggul dan kerangka kaki kecil, serta pakaian kemeja hijau lumut dan kaos lengan pendek warna abu-abu di lokasi, jenis kelamin perempuan, usia perkiraan di bawah 25 tahun," papar dr Dinda.

Kerangka tersebut telahdibawa ke RS Bhayangkara untuk penyelidikan lebih lanjut.

Baca juga artikel terkait MAYAT atau tulisan lainnya dari Siti Fatimah

tirto.id - Hukum
Kontributor: Siti Fatimah
Penulis: Siti Fatimah
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama