tirto.id - Sejumlah pengungjung Dieng Culture Festival 2022 terkena hipotermia akibat suhu rendah yang berlangsung selama acara tersebut digelar pada 2-4 September 2022.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara melalui akun Twitternya pada 3 September 2022 menyatakan, suhu di Dieng saat acara berlangsung yaitu sekitar 11 derajat celcius.
BPDB bersama tim relawan gabungan melakukan proses evakuasi para pengunjung yang terkena hipotermia atau kedinginan akut. BPBD juga mengimbau pengunjung lainnya untuk memakai pakaian tebal agar bisa menjaga suhu tubuh.
"Masih di lokasi team kami berkerja evakuasi kembali penonton yg terkena hipotermia (kedinginan). Diimbau penonton jika kondisi drop segera kembali ke rumah atau penginapan. Kita tetap siaga kawan," tulis BPBD Kabupaten Banjarnegara melalui akun media sosial Twitter.
Apa Itu Hipotermia?
Hipotermia menurut WebMD adalah penurunan suhu tubuh secara drastis yang berpotensi berbahaya hingga kematian, yang biasanya disebabkan oleh paparan suhu dingin berkepanjangan.
Adapun rata-rata suhu tubuh normal yaitu di bawah 35 °C. Tubuh manusia mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5-37,5 °C.
Dengan hipotermia, suhu inti turun di bawah 95 derajat. Pada hipotermia berat, suhu tubuh inti bisa turun hingga 82 derajat atau lebih rendah.
Menurut Mayoclinic, hiportemia bisa disebabkan karena beberapa faktor, di antaranya.
- Mengenakan pakaian yang tidak cukup hangat untuk kondisi cuaca dingin
- Terlalu lama terpapar cuaca dingin
- Pakaian yang dikenakan basah
- Jatuh ke dalam air, seperti dalam kecelakaan berperahu
- Tinggal di rumah yang terlalu dingin, baik karena pemanas yang buruk atau terlalu banyak pendingin ruangan
Bagaimana Pertolongan Pertama pada Korban Hipotermia?
Hal pertama yang perlu dilakukan untuk menolong korban hipotermia adalah sebagai berikut.
- Jika pakaian basah, segera menggantinya dengan yang kering
- Temukan tempat berlindung yang hangat dan kering
- Segera turun dari dataran tinggi jika itu memungkinkan
- Jangan langsung terpapar dengan sumber panas seperti bantalan panas, berdiri di depan api dan lainnya.
Selanjutnya, bila korban masih sadar dan bisa menelan, beri korban minuman yang hangat, manis, serta makanan yang berenergi tinggi untuk menggantikan energi yang hilang.
Jangan berikan alkohol dan kafein. Perawatan baiknya dilakukan dengan lembut, gerakan yang cepat dan gesekan yang kuat dapat menyebabkan darah dingin mengalir ke jantung dan otak.
Ini kemungkinan menyebabkan Ventricular Fibrillation (VF arrest) - atau dikenal sebagai henti jantung.
Jika korban tidak sadarkan diri periksa jalan udara tetapi jika Anda tidak dapat menemukan denyut nadi jangan mencoba resusitasi, atau yang dikenal dengan resuscitation yaitu teknik kompresi dada dan pemberian napas buatan untuk orang-orang yang detak jantung atau pernapasannya terhenti.
Hal ini boleh dilakukan dengan syarat Anda dapat melakukan resusitasi hingga pertolongan pertama sampai dengan alat yang lebih memadai.
Langkah terakhir jika tidak ada pertolongan yang mempan, maka peluklah korban dengan baik; sikap positif dan panas tubuh bersama dapat membuat perbedaan besar untuk pemulihan.
Metode tersebut adalah “Skin to Skin Care” (SSC) atau yang dikenal juga dengan nama “Kanggaroo Care”. Metode ini biasanya dilakukan juga pada perawatan bayi lahir prematur dengan ibunya.
Sebelum menolong korban, pastikan tubuh Anda dalam keadaan kering, dan juga tidak sedang menderita hipotermia, sehingga panas tubuh bisa tersalurkan.
Cara Mencegah Hipotermia
Dilansir dari laman Medline Plus berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya hipotermia,
1. Gunakan pakaian berlapis
Kunci untuk tetap aman dalam cuaca dingin adalah mengenakan beberapa lapis pakaian. Gunakanlah baju lapisan dalam yang menyerap keringat dari kulit.
Pakaian ini bisa terbuat dari wol ringan, poliester, atau polipropilen (polipro). Lalu lapisan tengah baju gunakanlah pakaian yang bisa menahan panas. Bisa berupa berbahan bulu poliester, wol, insulasi serat mikro, atau bulu bawah.
Sedangkan pada lapisan luar gunakanlah baju dengan bahan yang bisa tahan angin hingga hujan.
2. Gunakan pelindung tangan, kaki, leher dan wajah
Anda juga perlu melindungi tangan, kaki, leher, dan wajah Anda. Tergantung pada aktivitas Anda, Anda mungkin memerlukan,
- Topi hangat
- Masker
- Syal atau penghangat leher
- Sarung tangan
- Kaus kaki wol atau polipro
- Sepatu bot atau sepatu biasa tapi yang hangat dan tahan air
3. Banyak makan dan minum
Anda membutuhkan makanan dan cairan untuk bahan bakar tubuh dan membuat Anda tetap hangat. Makan makanan dengan karbohidrat untuk memberi Anda energi dengan cepat.
Jika Anda hanya keluar sebentar, Anda mungkin sebaiknya membawa snack untuk menjaga energi Anda. Jika Anda keluar sepanjang hari untuk bermain atau bekerja, pastikan untuk membawa makanan dengan protein dan lemak sebagai bahan bakar Anda selama berjam-jam.
Lalu, minum banyak cairan sebelum dan selama aktivitas dalam cuaca dingin. Anda mungkin tidak merasa haus dalam cuaca dingin, tetapi Anda masih kehilangan cairan melalui keringat dan saat bernapas.
Editor: Iswara N Raditya