tirto.id - Seorang pendaki bernama Yusuf (40) yang berasal dari Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia saat mendaki Gunung Lawu karena terkena hipotermia.
Yusuf bersama 100 orang pendaki asal Semarang memulai pendakian pada Sabtu (26/2/2022). Mereka mulai mendaki via Cemoro Kandang pukul 09.00 WIB untuk melakukan ritual.
Namun, naas korban bersama rombongan justru terjebak hujan deras di antara pos 3 sampai 4. Lantas korban mengalami kedinginan, dan kelelahan saat akan melanjutkan perjalanan munuju puncak Gunung Lawu bersama rombongan.
Lantas apa itu hipotermia yang dialami oleh korban dan bagaimana ciri-ciri serta cara mencegahnya?
Apa itu hipotermia yang bisa terjadi saat naik gunung?
Hipotermia adalah keadaan darurat medis yang terjadi ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada menghasilkan panas, sehingga menyebabkan suhu tubuh yang sangat rendah, seperti dilansir dari Mayo Clinic.
Kondisi ini disebabkan suhu bagian dalam tubuh berada di bawah 35 °C. Padahal, tubuh manusia hanya mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5 hingga 37,5°C.
Di luar suhu tersebut, respons tubuh untuk mengatur suhu akan aktif dan menyeimbangkan antara produksi panas dan kehilangan panas dalam tubuh.
Ketika suhu tubuh turun, jantung, sistem saraf dan organ lain tidak dapat bekerja secara normal. Jika tidak diobati, hipotermia akhirnya dapat menyebabkan gagal total pada jantung dan sistem pernapasan dan menyebabkan kematian.
Hipotermia sering disebabkan oleh paparan cuaca dingin atau perendaman dalam air dingin. Perawatan primer untuk hipotermia adalah metode untuk menghangatkan tubuh kembali ke suhu normal.
Ciri-ciri hipotermia
Apa saja tanda dan gejala hipotermia? Berikut tanda-tanda hipotermia, seperti dilansir dari laman CDC.
- Tubuh gemetaran
- Mengalami kelelahan atau merasa sangat lelah
- Kebingungan
- Mengalami hilang ingatan
- Saat bicara menjadi cadel
- Mengalami kantuk
Cara mencegah terjadinya hipotermia saat naik gunung
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya hipotermia saat melakukan pendakian gunung seperti dilansir dari laman Health.
- Hindari aktivitas yang menyebabkankelelahan fisik.
- Gunakan pakaian yang berlapis, termasuk pakaian yang tebal.
- Hindari menggunakan pakaian yang ketat karena dapat mengurangi sirkulasi darah.
- Gunakan pakaian atau kain untuk melindungi telinga, wajah, tangan, dan kaki Anda dalam cuaca yang sangat dingin.
- Gunakan sepatu bot yang tahan air dan hangat.
- Minum banyak cairan hangat non-alkohol dan tanpa kafein.
- Ganti pakaian basah atau lembap sesegera mungkin saat Anda mulai kedinginan.
- Jika Anda merasa kedinginan atau mulai menggigil, tambahkan satu lapis pakaian hingga merasa hangat.
Editor: Iswara N Raditya