Menuju konten utama

Pengertian Seni Rupa Murni: Kenali Aspek-Aspek Beserta Contohnya

Seni rupa murni merupakan karya seni yang tercipta bebas dengan fungsi yang lebih mengutamakan keindahan daripada fungsional.

Pengertian Seni Rupa Murni: Kenali Aspek-Aspek Beserta Contohnya
Pengunjung mengamati karya yang dipajang dalam pameran kartun bertajuk "Ber(b)isik" di Bentara Budaya Bali, Gianyar, Bali, Jumat (29/3/2019). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj.

tirto.id - Pembuatan karya seni rupa 3 Dimensi terbagi menjadi dua bagian berdasarkan fungsi dan tujuan seni rupa itu sendiri, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.

Seni rupa murni merupakan karya seni yang tercipta bebas dengan fungsi yang lebih mengutamakan keindahan daripada fungsional, sebagai kepuasan pandangan mata saja dan biasanya sering digunakan hanya sebagai pajangan atau hiasan.

Penciptaan seni rupa murni merupakan kegiatan berkarya, seperti seni lukis, seni patung, seni grafis, seni serat, dan lain-lain. Tentu saja, contoh seni rupa murni pada akhirnya merupakan hasil dari seni-seni tersebut, seperti lukisan, patung, dan lain-lain.

Sementara, seni rupa sendiri adalah salah satu cabang kesenian yang merupakan ungkapan gagasan dan perasaan manusia yang diwujudkan melalui pengelolahan media dan penataan elemen serta prinsip-prinsip desain. Seni rupa juga dapat dikatakan realisasi imajinasi yang tanpa batas dan tidak ada batasan dalam berkarya seni.

Aspek-Aspek dalam Seni Rupa Murni

Seni rupa murni dilakukan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalaman kehidupan menjadi perwujudan visual dilandasi kepekaan artistik.

Kepekaan artistik mengandung arti, memerlukan kemampuan mengelola atau mengorganisir elemen-elemen visual untuk mewujudkan gagasan menjadi karya nyata.

Berikut ini adalah aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam seni rupa murni, seperti dikutip dalam modulSeni Budaya Kelas XI (2020):

A. Aspek Konseptual

  1. Penemuan sumber inspirasi. Titik tolak penciptaan karya seni rupa murni adalah penemuan gagasan. Kita harus memiliki gagasan yang jelas dalam mengekspresikan pengalaman artistik.
  2. Penetapan minat seni. Dalam aktivitas penciptaan kita harus dapat menentukan ketertarikan seni kita sendiri, sehingga dapat berkreasi secara optimal.
  3. Penetapan interes bentuk. Untuk mengekspresikan penghayatan nilai-nilai internal atau eksternal dengan tuntas, kita perlu mempertimbangkan kecenderungan umum minat dan selera seni kita sendiri.
  4. Penetapan prinsip estetik. Pada umumnya karya seni rupa murni menganut prinsip estetika tertentu. Kita harus dapat mengidentifikasi cita rasa keindahan yang melekat pada karya-karya yang pernah kita ciptakan.

B. Aspek Visual

  1. Struktur Visual. Mewujudkan aspek konseptual menjadi karya visual, perlu ditegaskan lebih spesifik dalam subject matter, masalah pokok atau tema seni yang akan diciptakan. Misalnya tema sosial: kemiskinan, dengan pilihan objek pengemis.
  2. Komposisi. Hasil seleksi unsur-unsur rupa dikelola, ditata, dengan prinsip-prinsip tertentu, baik terhadap setiap unsur secara tersendiri maupun dalam hubungannya dengan bentuk atau warna.
  3. Gaya pribadi. Sering disebut gaya perseorangan, ciri khas, kepribadian, sebagai faktor bawaan yang menandai sifat unik karya yang diciptakan seorang perupa.

C. Aspek Operasional

  1. Tahap persiapan, berkenaan dengan pengadaan dan pengolahan bahan utama, bahan pendukung, dan pengadaan peralatan.
  2. Tahap Pelaksanaan, berkenaan dengan pengalaman artistik, aktivitas proses kreasi dari awal hingga selesai.
  3. Tahap akhir, karya seni rupa yang sudah diciptakan, masih membutuhkan tindakan-tindakan khusus supaya siap dipamerkan.

Baca juga artikel terkait SENI RUPA atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Addi M Idhom