tirto.id - Seni rupa termasuk salah satu jenis kesenian, dan merupakan wujud pengungkapan perasaan melalui suatu media tertentu yang melibatkan prinsip-prinsip seni di dalamnya.
Catatan Winna Mardani dan Ary Trisna dalam Modul Seni 11 terbitan Kemdikbud (2020:1) menjelaskan bahwa ada 2 jenis karya seni rupa berdasarkan dimensinya. Keduanya ialah seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi.
Seni rupa 2 dimensi mencakup seluruh karya seni yang dituangkan melalui visualisasi gambar (biasanya di bidang datar). Karena wujudnya gambar, seni rupa 2 dimensi hanya memiliki dimensi panjang dan lebar. Berbeda dengan seni rupa 3 dimensi yang punya dimensi tinggi dan ketebalan.
Contoh seni rupa 2 dimensi adalah gambar, lukisan, seni grafis, sampai desain komunikasi visual (desain grafis). Dalam pembuatan seni rupa 2 dimensi, seniman (pembuat karya seni) biasanya berpedoman kepada aliran/gaya tertentu.
14 Aliran Seni Rupa Dua Dimensi: Penjelasan Gambar & Tokohnya
Berdasarkan tulisan Fajar Lumban dan Ary Trisna dalam Seni Budaya C M-4 (2020:14-21), setidaknya terdapat 14 aliran seni rupa dua dimensi yang selama ini berkembang.
Berikut ini daftar aliran seni rupa dua dimensi beserta penjelasan terkait bentuk gambar dan para tokohnya yang sebagian besar merupakan pelukis, seperti dikutip dari berbagai sumber.
1. Aliran Naturalisme
Pada gaya ini, seniman dan perupa melukiskan apa yang benar-benar terjadi di sekitarnya, khususnya tentang keadaan alam. Kita dapat melihat contoh aliran ini dari lukisan ikan yang tengah berenang di kolam, kuda yang sedang memakan rerumputan, dan beberapa gambaran alam lainnya.
Di Indonesia, sebagian tokoh pelukis aliran naturalisme ialah Basuki Abdullah, Djajeng Asmara, Sugeng Darsono, Dullah, dan Gambir Anom.
2. Aliran Realisme
Berbeda dari naturalis, gaya realisme lebih condong menggambarkan kehidupan manusia—bukan hewan. Kita dapat melihat contoh aliran ini ketika ada lukisan yang menyajikan seorang perempuan berbelanja di pasar, demo di depan gedung DPR, dan beberapa aktivitas manusia lainnya.
Tokoh pelukis dalam aliran realisme seperti: Rembrandt van Rijn, Jean Francois Millet, dan Fransisco de Goiya.
3. Aliran Romantisisme
Melalui gaya romantisisme, pedoman yang dipegang teguh oleh seniman adalah ungkapan perasaannya. Dengan kata lain, ada sebuah gaya yang mengedepankan aspek perasaan ketika manusia menghadapi kenyataan dunia. Contohnya, seperti orang yang tidur di peperangan karena ia merasa tidak perlu melakukannya (karena dalam hatinya ia ingin perdamaian).
Tokoh pelukis aliran romantisme seperti: David Frederich (Jerman), Theodore Gericault (Prancis), dan John Constable (Inggris).
4. Aliran Impersionisme
Gaya ini lebih mengutamakan kesan para penikmat seni dibanding pembuat seni rupanya. Oleh karena itu, karya beraliran ini akan memberikan ungkapan yang bisa membuat para penikmatnya merasa senang.
Sebagian tokoh pelukis aliran impresionisme adalah Claude Oscar Monet, Camille Pissarro, Pierre-Auguste Renoir, serta Alfred Sisley.
5. Aliran Ekspresionisme
Pada aliran ini, seniman dan perupa menjabarkan perasaannya terhadap dunia, namun tidak melalui sebuah penggambaran yang berwujud sempurna. Mulai dari titik, komposisi, dan segala aspek seninya dinilai untuk melihat apa yang ada di pikiran serta hati pembuatnya.
Sejumlah tokoh pelukis aliran ekspresionisme adalah Vincent van Gogh, Emil Nolde, Ernst Ludwig Kirchner, Karl Schmidt-Rottluf.
6. Aliran Fauvisme
Pembeda seni rupa dua dimensi beraliran ini dari seni rupa lain adalah gaya penggambaran dengan warna melengking serta pembuatan pola permukaan yang cenderung linier.
Sejumlah tokoh pelukis aliran fauvisme adalah Maurice de Vlaminck, Andre Derain, dan Henri Matisse.
7. Aliran Suprematisme
Seniman dan perupa yang menggunakan gaya ini dalam membuat seni rupa dimensi biasanya menggambarkan bentuk abstrak. Elemen-elemen seni sederhana berupa lingkaran, segi tiga, segi empat, dan lainnya digambarkan serta sulit dijelaskan maksudnya.
Tokoh pelukis pencetus aliran suprematisme avant-garde adalah Kazimir Malevich (Rusia).
8. Aliran Kubisme
Sesuatu yang khas pada gaya seni rupa dua dimensi ini adalah penggambaran objek dengan kumpulan persegi (bersegi-segi). Kita sebut saja gambar burung, hewan tersebut dilukiskan sebagaimana bentuknya namun dipisahkan oleh kotak-kotak.
Tokoh pelukis aliran kubisme adalah Juan Gris, Pablo Picasso, Fernand Leger, dan lain-lain.
9. Aliran Dadaisme
Gaya ini diklaim hidup akibat dampak Perang Dunia I (PD I). Mereka yang menggunakan aliran ini dalam membuat seni rupa dua dimensi akan menunjukkan rasa anti-seni dan lebih mengarah pada kekerasan.
Tokoh pelukis aliran dadaisme dalah Francis Picabia, Marcel Duchamp, dan Max Ernst.
10. Aliran Futurisme
Hampir sama dengan kubisme, tapi futurisme tidak mengotak-ngotakkan, melainkan menggambarkan sebuah objek menggunakan garis diagonal. Penggunaan garis tersebut sesuai dengan prinsip futurisme yang melukiskan sebuah kedinamisan (gerakan).
Tokoh pelopor aliran futurisme adalah Filippo Tommaso Marinetti.
11. Aliran Surealisme
Dalam aliran ini, bentuk-bentuk objek digambarkan semau orang yang membuatnya. Kita sebut saja gambar bola, namun meski kita tahu benda tersebut adalah bola tapi ternyata bentuknya kotak (sesuai keinginan pembuatnya).
Tokoh pelukis aliran surealisme adalah Salvador Dali, Joan Miro, dan Andre Masson.
12. Aliran Abstraksionisme
Hampir sama dengan suprematisme, gaya abstraksionisme lebih mengarah ke bentuk tanpa objek (tidak jelas apa yang digambarkan). Hal tersebut diklaim karena ada suaru perasaan di dalam batin seniman ketika membuatnya.
Sejumlah tokoh aliran ini ialah Clyfford Still, Mark Rothko, Adolph Gottlieb, Robert Motherwell, dan Piere Soulages.
13. Aliran Rococo (Rokoko)
Para seniman atau perupa yang menggunakan gaya ini menekankan aspek desain interior, yang nantinya menjadi panduan arsitektur lukisan, dan patung. Warna yang khas dari jenis aliran ini adalah pastel dan bentuknya penuh kegembiraan.
Sejumlah tokoh pelukis aliran rococo ialah Jean-Honoré Fragonard, François Boucher, Giovanni Battista Tiepolo, serta lain sebagainya.
14. Aliran Pop Art
Aliran ini sebenarnya ingin mengemukakan perlawanan terhadap kejenuhan terhadap seni. Demi menghilangkan kebosanan, pop art menyajikan sindiran, kritik, dan humor-humor tertentu melalui media seni rupa dimensinya.
Tokoh utama aliran Pop Art seperti Andy Warhol (AS), Wedha Abdul Rasyid (Indonesia), dan lain sebagainya.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Addi M Idhom