tirto.id - Bekerja di perusahaan terkemuka dengan gaji tinggi pastinya impian semua orang. Namun, hal ini tak berlaku bagi Yoon Chang-hyun, seorang pria berusia 32 tahun asal Korea Selatan. Ia meninggalkan pekerjaannya di Samsung sebagai peneliti demi menjadi YouTuber.
Melansir Reuters, Senin (1/4/2019), Chang-hyun digaji 65 juta won setahun atau sekitar Rp814 juta (kurs Rp12,56). Gaji ini terbilang tinggi atau tiga kali lipat dari upah rata-rata di Korea Selatan. Ini belum ditambah asuransi dan perawatan kesehatan serta fasilitas lainnya.
Keputusan Chang-hyun yang meninggalkan Samsung pada 2015 membuat banyak pihak heran. Bahkan, orangtua Chang-hyun sempat memintanya untuk memeriksa kewarasannya.
"Aku banyak ditanya apakah aku sudah gila," ujarnya.
Meski menuai kontroversi, Chang-hyun memiliki alasan di balik keputusannya meninggalkan Samsung. Ia mengaku tidak ingin terus bekerja keras sebagai seorang karyawan dengan beban lembur yang melelahkan.
Samsung sendiri di sisi lain masih menjadi perusahan paling diinginkan bagi lulusan 2019, menurut survei terhadap 1.040 pencari kerja oleh Saramin, sebuah portal pekerjaan pada Februari lalu.
"Saya akan berhenti lagi jika kembali. Atasan saya tidak terlihat bahagia. Mereka terlalu banyak bekerja, kesepian," katanya.
Menekuni pekerjaan sebagai YouTuber sebenarnya juga berpotensi mengantongi pendapatan yang tidak sedikit. Menurut Forbes, Ryan ToysReview pada Desember 2018 menduduki posisi pertama sebagai YouTuber dengan pendapatan tertinggi.
Saluran YouTube Ryan yang berisi tentang ulasan mainan, menghasilkan 22 juta dolar AS atau hampir Rp317,2 miliar dalam setahun.
Ryan mengalahkan YouTuber kondang Jake Paul dengan pendapatan 21,5 juta dolar AS, Dude Perfect (20 juta dolar AS) hingga Logan Paul yang berada di posisi ke-10 (14,5 juta dolar AS).
Sementara itu, keputusan Chang-hyun untuk meninggalkan dunia kerja kantoran ternyata juga diminati para pekerja lainnya di Korea Selatan.
Di Seoul bahkan ada "kampus" kecil yang menawarkan kiat mulus keluar dari pekerjaan, yang salah satunya "kursusnya" mengajarkan cara menjadi YouTuber. Namanya School of Quitting Jobs yang memiliki 7.000 peserta sejak dibuka pada 2016. Menariknya, "kampus" ini didirikan oleh Jang Su-han, yang juga mantan karyawan Samsung.
"Ada banyak permintaan soal kursus terkait identitas karena banyak dari kita terlalu sibuk dengan urusan sekolah untuk dapat berfikir tentang apa yang ingin kami lakukan ketika remaja," kata Su-han.
Editor: Ibnu Azis